Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Ketabahan Fern karya Lailatul Kiptiyah.
Kejatuhan karya Rudiana Ade Ginanjar.
Lailatul Kiptiyah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketabahan Fern
kita tiba di lima puluh separuh
enam puluh, tujuh puluh
berdiri, duduk, berdiri lagi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
bergerak pelan menyusur jalan-jalan panjang
sejenak hentikan kemudi
tenangkan nyeri-nyeri sendi
kita pun berburu pekerjaan-pekerjaan musiman
: mengepak barang, ke ladang-ladang
panen, mengumpulkan batu-batu
mengunjungi binatu
bertemu kembali rekan-rekan baik
di keluasan gurun
menerima kedatangan dingin yang rimbun
bertukar barang-barang kecil
dengan tawa lapang
merekatkan pecahan piring dari ayah mendiang
kita lima puluh separuh
enam puluh, tujuh puluh
bergerak lagi menjangkau petang, dingin
malam, matahari pagi
dan jalan-jalan
yang tegar memahami
Ampenan, 1 Mei 2021
Dari film Nomadland karya Chloe Zhao, 2020.
Rudiana Ade Ginanjar
Kejatuhan
Kepada Antoine de Saint-Exupery
Hari yang berat.
Kerlip suar melintasi kekosongan,
burung tertembak dan merebak
bunyi runtuhan
kabar dari benua tak dikenal.
Ia melihat badai dibuka
seorang bocah gurun
menyerupa pangeran.
Tanggal jatuh perayaan,
seperti keteguhanmu
limbung
di lambung kebiruan.
Langit muram,
daun-daun waktu berguguran.
Gambar khayali, kerangka besi
yang tersuruk ke pasir;
tanganmu biru dan mulai menghitung
khawatir.
Apakah kau lupa seekor tupai
berlari gesit dan kadang tak sampai?
2020
Lailatul Kiptiyah, lahir dan besar di Blitar, Jawa Timur. Buku kumpulan puisi pertamanya berjudul Perginya Seekor Burung (2020) masuk lima buku pilihan Anugerah Hari Puisi Indonesia 2020. Dia bermukim di Ampenan dan aktif dalam komunitas Akarpohon Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Rudiana Ade Ginanjar, lahir di Cilacap, 21 Maret 1985. Selain puisi, ia menulis esai dan menerjemahkan karya sastra asing. Sejumlah karyanya disiarkan di media dan antologi bersama. Ia berkegiatan di komunitas sastra Kutub, Yogyakarta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo