Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Burung Gereja Al Khadra.
Berguru pada Sungai.
Miftachur Rozak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Burung Gereja Al Khadra
Sebelum kau lahir, kami adalah burung gereja bizantium
yang tak sempat dibabtis, hingga menara menjelma kubah Nablus.
Tanah Al Khadra, masih anyir oleh jubah-darah Yusuf dan isak tangis Yakup.
Sementara kami lumpuh dan bersimpuh, memandang kisah dari jauh.
Suatu ketika, kabar datang dari kota tua:
bahwa di Bethlehem membangun perdamaian.
Konstantin Agung jatuh oleh Omar dan para pasukan.
gereja dan masjid kokoh berdampingan.
Kami bahagia,
hanya sementara.
Sebab di Gaza, anak-anak kami tinggal nama.
Tertembak dan dizalimi, oleh serakah dan para penikam sejarah.
Mungkin, telinga kami tuli, oleh ledak bom dan serangan amunisi.
Tapi mata dan pikiran kami masih suci, dari tragedi sejak zaman nabi.
Oh, al aqsa. biarkan kami tetap terbang kian kemari,
menjelma burung gereja al khadra bersama mimpi. Dan namamu semakin abadi.
Jombang, 2021
Berguru pada Sungai
:Ekalawya
Jika Ekalawya berguru pada patung Drona
maka aku memilih berguru pada sungai.
Kusibak segala alir air, dari hulu sampai hilir,
dan kutanyakan pada ikan-ikan, batu-batu alam,
dan segala yang kambang dan tenggelam.
Barangkali aku menemukan sebuah pelajaran
atas tujuan akhir sebuah alir sungai,
atau aku akan terhempas dan tenggelam
seperti ibu jari Ekalawya: yang dipersembahkan
atas titah gurunya: hanya sia-sia
Jombang, 2021
Miftachur Rozak lahir di Jombang, Jawa Timur, 3 Februari 1988. Puisi-puisinya disiarkan di berbagai media dan termaktub dalam beberapa antologi. Ia mengabdi di MTsN 2 Rejoso Jombang dan aktif di Kelas Puisi Bekasi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo