Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tjahjono Widijanto
Anjing Orthrus
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hercules, kutunggu kau
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
di pulau yang selalu gelisah, di Erytha
tempat di mana masa lalu telah mati
dan batu-batu diberi jiwa oleh hujan
di antara gugusan pulau-pulau yang berjejer
aku akan menyambutmu bersama
sepenggal puisi di antara gluduk guruh badai
tempat di mana matahari tak bisa abadi
Dengan apa kau datang padaku?
sedang aku hanya punya secuil ingatan
tentang warna laut yang perlahan ditelan malam
kau musuh sekaligus pahlawanku
tak perlu diratapi, kematian akan datang
tak peduli lambat atau berlari cepat
kebahagiaan gaib penuh rahasia
akan datang serupa atis hujan
suaramu yang jauh tertutup pedhut
Hercules, tak ada yang paling perkasa di sini
bahkan antara langit dan laut tak jelas batasnya
kita sesama pemuja samodra, galau saling melukai
menatap narasi sejarah perlahan dikayuh
dalam langit yang satu juga laut yang satu
kisah-kisah yang hidup dalam pintu tertutup
rahasia tentang kita yang kelak pecah dan ambyar
Malang, 2023
Asu Ajag
Aku datang dari kerajaan tanah, jagat bawah negeri batu nisan
Saban kali orang-orang datang melukaiku dengan tuduhan-tuduhan galau
Kaki melangkah tiap jengkal adalah gelap
Demi waktu, kutunggu pohon-pohon berkisah tentang diriku
Panorama-panorama terselip agar kau bisa melacaknya
Di antara lelahnya hari-hari yang disibukan upacara-upacara
Pergunjingan dalam pesta di taman taman bunga
Dan selalu kau terpikat dalam keroncong omong kosong
Segala apa yang terucap menjadi gaung di congor musim
Mengabadikan kekalahan-kekalahan yang ajaib
Bersama tubuh dan mataku yang sarat oleh api
Batas umur yang menjelma lurung menjulur
Kedalaman paling bangsat dikisahkan di bawah bulan miskram
Tentang si tua nelangsa meraba-raba dalam hutan kutukan
Ingatlah nanti pada suatu hari yang sesat
Aku kuberi kau kematian paling gaduh dan khusuk.
Kedunggalar, 2023
Tjahjono Widijanto, lahir di Ngawi, 18 April 1969. Menulis puisi, esai, dan sesekali cerpen di berbagai media. Buku puisinya antara lain Penakwil Sunyi di Jalan-jalan Api (2018).
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo