Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Putri Indonesia di Pasar Seni Asia Tenggara

Galuh Sukardi ditunjuk sebagai Direktur David Zwirner Gallery, Hong Kong. Dia mengawali karier sebagai Kepala Bagian Asia Tenggara White Cube.

12 Maret 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah galeri penting di Hong Kong, David Zwirner, menunjuk Galuh Sukardi sebagai direktur barunya, Februari lalu. David Zwirner Gallery di Hong Kong adalah satu dari empat galeri seni kontemporer milik David Zwirner. Tiga galeri lainnya berada di Kota New York, London, dan Paris. Galuh terpilih untuk memper­luas dan mengembangkan program galeri ini di Asia de­ngan pengetahuannya tentang seni Asia Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum bergabung de­­ngan David Zwirner, Galuh bergabung dengan galeri internasional lainnya, yakni White Cube, sebagai Kepa­la Bagian Asia Tenggara. Di galeri tersebut ia bekerja sangat dekat dengan ba­nyak seniman, institusi, dan kolektor, serta ikut menjadi salah satu kunci kesuksesan Christine Ay Tjoe, seniman Asia Tenggara, ma­suk daftar seniman galeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Galuh Swarna Sukardi, 32 tahun, tumbuh bersama kedua orang tua dan dua saudara yang mencintai seni. Ia merupakan putri Menteri BUMN periode 1999-2004, Laksamana Sukardi. Kakaknya, Noora­ni Sukardi Soeprapto, yang aktif mempromosikan kar­­ya seni rupa seniman In­­donesia di luar negeri, ikut berperan penting dalam dunia seni lulusan Glion Institute of Higher Education: Hospitality Ma­­na­gement School, Swiss, pada 2009, ini.

Serius bergelut di du­nia seni kontemporer, Galuh bergabung de­­ngan White Cube dan program Sotheby’s Hong Kong Graduate Trainee. Di Sotheby di Hong Kong, ia diangkat sebagai Junior Specialist for the Modern and Contemporary Southeast Asian Paintings Department. Setahun ke­­mudian, pada 2011, ia ditugaskan ke Singapura untuk bekerja sama dengan Mok Kim Chuan, kini Direktur Sotheby untuk Cina dan Asia Tenggara, serta Ke­­pa­la Pelaksana untuk De­­partemen Lukisan Asia Tenggara.

Ia khusus terlibat dalam riset, katalogisasi, ku­rasi, dan penjualan untuk le­­lang dua tahunan lukisan modern dan kontemporer Asia Tenggara. Galuh juga terlibat dalam sejumlah lelang yang sukses pada 2010-2013, yang telah menetapkan rekor dunia untuk beberapa seniman dan mencapai jumlah penjualan tertinggi di Sotheby Hong Kong.

Galuh bergabung de­ngan David Zwirner karena galeri ini dianggap memiliki pendekatan yang anggun terhadap program dan pasar serta mempunyai semangat dan komitmen untuk menjaga dan mendukung karier seniman dalam jangka panjang. "Dalam lima tahun terakhir, para seniman yang diwakili galeri telah melangsungkan lebih dari 300 pamer­an di sekitar 40 negara," ujar Galuh kepada Tempo melalui surat elektroniknya, beberapa waktu lalu.

Galuh mengatakan Da­­vid Zwirner Hong Kong sangat ingin memperluas jaringan dan pengalamannya di wilayah Asia. Hal ini terjadi seiring dengan pertumbuhan museum umum dan privat atau yaya­san ser­ta terus bertambahnya jumlah kolektor yang meng­gandrungi seni kontem­po­rer. Menurut dia, ada pe­luang untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai salah satu wilayah yang paling menarik di dunia seni kontemporer.

Hal ini tecermin dari perhatian dunia internasional terhadap seniman Asia Tenggara, seperti Christine Ay Tjoe, Melati Suryodarmo, ruangrupa, Han­diwirman Saputra, FX Harsono, Heri Dono, Arahmaiani, Phillip Lai, David Madella, Rirkrit Tiravanija, Cian Dayrit, Danh Vo, Sopheap Pich, dan Ming Wong.

Galuh juga bersema­ngat untuk bertumbuh di galeri ini mengingat para seniman dan kolektor Asia Tenggara mau meng­eks­plorasi seni terbaik dari berbagai belahan dunia. Beberapa seniman Asia, seperti S. Sudjojono, Georgette Can, Fernando Zobel, dan Latiff Mohidin, telah memasukkan unsur global. Para kolektor tak hanya mengoleksi karya terbaik dari Asia Tenggara, tapi juga dari berbagai belahan dunia.

Galuh mengingatkan akan pentingnya seniman Indonesia menembus dunia seni internasional. "Satu-satunya yang penting adalah kualitas dari karya yang dihasilkan seniman, tapi karya dan proses kreatif juga harus dilindungi," ujar dia. Hal ini berlaku untuk semua situasi dan kondisi. Dengan demikian, apabila seorang seniman mampu melindungi kreativitas mereka dan menantang diri mereka sendiri baik di tingkat lokal maupun internasional, tak ada hambatan. "Karena seni yang baik akan melebihi semua batasan itu."

Jika tak sedang ber­urusan dengan pekerjaan, penggemar arsitektur ini lebih suka berkegiatan di alam terbuka dan menikmati kegiatan apa pun yang berkaitan dengan olahraga air. Selain de­ngan berenang, ia menjaga kebu­garan dengan yoga Vinyasa atau pilates. Galuh juga merupakan seorang penikmat makanan dan musik. Ia menyukai musik hiphop atau soul sebagai alas­an untuk berdansa dan menonton konser orkestra. Ia juga suka membaca tulis­an Ayn Rand, Jalaluddin Rumi, Gabriel Garcia Mar­quez, dan Ernest Cline.

Seharusnya Galuh se­­dang sibuk bersiap meng­ikuti acara tahunan pasar seni Art Basel Hong Kong. Namun kegiatan yang rencananya digelar pada 25-27 Maret mendatang itu batal dilaksanakan akibat wabah corona. Tapi Galuh menolak memberikan ko­­mentar tentang rencana galerinya dan batalnya per­helatan pasar seni tersebut. DIAN YULIASTUTI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus