Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Rehal-bambang bujono

Pengarang: u.n mahida jakarta: rajawali, 1984. (bk)

16 Juni 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENCEMARAN AIR DAN PEMANFAATAN LIMBAH INDlSTRI Oleh: U.N. Mahida Penerbit: C.V. Rajawali, Jakarta, 1984, 543 + XXVI halaman. BUKU ini bukan bacaan praktis. Kurang sekali contoh-contoh nyata, dan bahasanya kurang populer. Banyak istilah dan rumus kimia yang susah dipahami pembaca awam. Tapi masalah yang disodorkan oleh pengarang ini boleh dikatakan universal - meskipun ditulis untuk keadaan lingkungan hidup di India. Mahida menunjukkan - Iebih banyak dengan teori dan hampir tanpa contoh nyata - pembuangan air limbah lewat saluran ke sungai dan akhirnya ke laut tak selamanya merupakan jalan aman. Bila kadar polusi sungai kemudian melebihi toleransi sungai, habitat kehidupan di situ pasti rusak. Air sungai pun lantas mubazir tak bisa digunakan untuk irigasi, misalnya. Maka, pengarang India ini mengkampanyekan cara lain membuang air limbah, yakni lewat tanah. Tentu, cara ini bukan hal baru, terutama yang menyangkut pembuangan air limbah domestik. Tapi cara ini masih jarang diterapkan untuk air limbah industri. Dan menurut Mahida, membuang air limbah ke tanah bukan saja aman, tapi manfaatnya ada juga. Yakni, menambah persediaan air tanah. Tentu saja tak asal buang. Terlebih dahulu air limbah industri, terutama, dites untuk mengetahui bahan apa saja yang terkandung di dalamnya yang tak mungkin diasimilasikan oleh tanah. Bahan-bahan itu perlu dinetralisasikan. Sesudah dinetralisasikan, air limbah industri bisa bermanfaat pula untuk irigasi. Konon, untuk irigasi pertanian di Amerika Serikat, terutama di daerah gersang. Ide-ide dalam buku ini mungkin sangat bermanfaat bagi kota-kota pantai kita - Jakarta, Semarang, Surabaya, misalnya - yang mengalami kesulitan pembuangan air limbah, hingga musim hujan banjir tiba. Tentu saja, cara pembuangan air limbah ke tanah memerlukan keluasan tanah yangr cukup. Bila sebuah kota permukaan tanahnya sudah banyak dilapisi aspal dan beton ini jadi masalah sendiri - yang memang bukan merupakan problem yang dibahas buku ini. Bambang Bujono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus