Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Dian Sastrowardoyo menjadi bintang utama film aksi Ratu Adil yang tayang di Vidio sejak 29 Februari lalu.
Ini menjadi film aksi kedua Dian Sastro, yang membintangi 20-an film drama sejak 2000, termasuk Gadis Kretek (2023).
Ratu Adil mengisahkan perjuangan sekelompok orang melawan kelompok mafia yang menguasai Jakarta.
Citra Dian Sastrowardoyo sebagai Dasiyah, peracik rokok dalam Gadis Kretek (2023) yang tayang di Netflix, masih melekat kuat saat Ratu Adil hadir pada 29 Februari lalu. Dalam film seri karya Tommy Dewo dan Ginanti Rona yang tayang eksklusif di Vidio itu, Dian Sastro bersalin rupa menjadi Lasja Soeryo, ibu rumah tangga yang mengobarkan perang melawan mafia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lasja dikisahkan memiliki kehidupan yang bahagia bersama Oka (diperankan Nino Fernandez) dan dua anaknya. Sebagai putri Wibowo Soeryo, pengusaha properti dan pengapalan, ekonomi Lasja sangat berkecukupan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hanya, hubungan anak dan ayah itu renggang setelah Lasja mengetahui keterlibatan Wibowo dalam Sembilan Naga, perkumpulan pebisnis ilegal yang menguasai dunia bawah tanah Jakarta. Friksi internal Sembilan Naga menyeret Lasja ke pusaran konflik geng mafia tersebut.
Film Ratu Adil. Dok. Vidio
Meski berlabel genre action, serial ini dibuka dengan menu yang hampir sepenuhnya drama. Dengan alur maju, serial ini diawali dengan kisah terbentuknya Sembilan Naga lewat transaksi ilegal di pelabuhan. Hingga episode 2—satu episode sekitar 50 menit—hanya adegan kematian satu pemimpin Sembilan Naga yang tergolong unsur film kriminal. “Adegan itu ngeri, sih,” ujar Inka, 38 tahun, penonton Ratu Adil asal Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat, 15 Maret lalu. Aroma film aksi baru terasa di akhir episode 3, berjudul Duka dan Dendam, berupa adegan tembak-menembak.
Pertarungan dengan senjata api menjadi menu utama Ratu Adil. Berbeda dengan misalnya The Raid karya Gareth Evans pada 2011 yang kaya akan adegan adu jotos. Meski sehari-hari lebih banyak mengurus dua anaknya di rumah, Lasja digambarkan sebagai perempuan yang suka berolahraga, termasuk menembak. Dalam empat episode yang sudah tayang—bagian ke-5 dari delapan episode akan tayang pekan ini—penonton akan diajak menyaksikan transformasi Lasja dari ibu rumah tangga menjadi jawara bersenjata melawan Sembilan Naga.
Dian Sastrowardoyo saat berperan sebagai Lasja Soeryo dalam film Ratu Adil. Dok. Vidio
Ini kedua kalinya Dian Sastrowardoyo—peraih Piala Citra sebagai aktris utama terbaik lewat Ada Apa dengan Cinta? pada 2001—bermain dalam film laga setelah The Night Comes for Us. Dalam film karya Timo Tjahjanto pada 2018 itu, Dian berperan sebagai pembunuh dari Triad, organisasi kriminal lintas negara asal Cina. Pertarungan Dian, yang bersenjatakan bola besi yang terikat di tali, melawan Julie Estelle menjadi adegan yang banyak dikenang penonton.
Dalam Ratu Adil—Timo Tjahjanto menjadi produser—sejauh ini, penonton belum mendapati pertarungan Dian Sastro yang ikonik seperti di The Night Comes for Us. Namun, dengan banyaknya tokoh kriminal yang menjadi sasaran Lasja di kelompok Sembilan Naga, bukan tak mungkin suatu saat dia akan kehabisan amunisi dan menggunakan keahlian bela diri.
Data film Ratu Adil Dian Sastrowardoyo
Penggunaan nama Sembilan Naga dalam film fiksi ini membuat penonton sulit untuk tidak terbayang persamaannya dengan di dunia nyata. Sejak periode akhir Orde Baru, Sembilan Naga terus disebut-sebut sebagai penguasa berbagai sektor usaha di Indonesia. Majalah Tempo edisi 30 Mei 1999 menuliskan kelompok ini di antaranya terdiri atas Tommy Winata, pendiri Bank Artha Graha; Sugianto Kusuma alias Aguan dari Grup Agung Podomoro; dan Yorrys Raweyai dari Partai Golkar. Sutradara ataupun produser Ratu Adil tidak berkomentar soal kesamaan nama tersebut dan membiarkan penonton meraba-raba persamaannya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo