Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Ikhtiar Menghidupkan Bob Marley

Akrobat aktor Kingsley Ben-Adir belajar gitar, vokal, hingga dialog Jamaika.

3 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Beragam cara Kingsley Ben-Adir mengeksplorasi sosok Bob Marley.

  • Paramount Pictures menggandeng keluarga Bob Marley hingga proses produksi film.

  • Keluarga ingin film Bob Marley mencerminkan kepribadian sang bintang, bukan sekadar aksi panggung.

Seperti mendengar geledek di siang bolong, aktor Kingsley Ben-Adir kaget bukan main saat menerima kabar bahwa ia dipilih menjadi pemeran Bob Marley dalam sebuah proyek film biografi legenda musik reggae itu. Saat itu Ben-Adir sedang berada di Barbieland, kompleks studio Warner Bros, Leavesden, Hertfordshire, Inggris, Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ya, Ben-Adir terlibat dalam film Barbie. Aktor yang kini berusia 38 tahun itu mendapat peran sebagai Ken Basketball, salah satu karakter Ken boneka pria. Ben-Adir senang bukan main terpilih memerankan Bob Marley. Namun di tengah perasaan girang itu muncul kegamangan. Ia tak banyak tahu sosok bintang yang memiliki nama lengkap Robert Nesta Marley itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski sosok Bob Marley sangat khas, dengan keunikan cara bernyanyi, bicara, sampai bergerak di atas panggung, bukan perkara mudah mengikuti gaya sang bintang. "Anda tidak bisa meniru dia dan membuat koreografinya. Dia terlalu spontan," kata Ben-Adir. 

Celakanya lagi, Ben-Adir tidak bisa bermain gitar. Bahkan bernyanyi pun ia tak mampu. Padahal, dalam naskah, ia dituntut lihai bermain gitar dan mampu bernyanyi seperti Bob Marley.

Belum lagi bahasa Patois Jamaika yang selama ini digunakan Bob Marley dan orang-orang Jamaika. Memang film Bob Marley: One Love memakai bahasa Inggris, tapi aksen dan beberapa bagian tetap menggunakan penuturan khas Jamaika.

Putra Bob Marley, Ziggy Marley, tak memungkiri begitu berat memerankan mendiang ayahnya. Bahkan anaknya sendiri pun belum tentu bisa. "Ini memang berat dan peran yang sangat serius," tutur Ziggy dalam sebuah wawancara.

Sutradara Reinaldo Marcus Green (kanan) berbincang dengan pemeran Bob Marley, Kingsley Ben-Adir, dalam film "Bob Marley: One Love" (2024). Dok. Paramount Pictures

Sebagai aktor yang sudah beberapa kali memerankan tokoh penting, Ben-Adir berusaha mati-matian mengeksplorasi sosok Bob Marley. Dalam empat tahun terakhir, Ben-Adir pernah memerankan tokoh Barack Obama dalam film serial The Comey Rule serta tokoh karismatik kulit hitam Amerika Serikat, Malcolm X, di serial televisi One Night in Miami.

Bak mobil balap, Ben-Adir ngebut belajar kepribadian dan segala hal tentang Bob Marley. Terlebih ia cuma punya waktu 10 pekan sebelum mempresentasikan perannya sebagai Bob Marley. Walhasil, Ben-Adir, yang saat itu masih menjalani proses produksi dalam film Barbie, harus meminta izin kepada sutradara film Greta Gerwig untuk belajar.

Beruntung Gerwig memberikan dukungan penuh. Bahkan ia sengaja membuatkan ruangan khusus untuk Ben-Adir berlatih di sela istirahat syuting. Ruangan tersebut dibuat di belakang studio dunia boneka Ken, yang diberi nama Mojo Dojo Casa. Orang-orang menyebut ruangan tersebut sebagai Bob Station.

Tantangan makin berat karena pada hari yang sama ia mesti menjalani dua peran sekaligus. Ia berakting jingkrak-jingkrak mengikuti lagu film Barbie berjudul I'm Just Ken, tapi beberapa jam kemudian dia harus berpakaian seperti musikus reggae dan mendengarkan lagu-lagu Bob Marley.

Beruntung waktu persiapan Ben-Adir bertambah. Jadwal produksi Bob Marley: One Love, yang semula akan dimulai pada Juni 2022, harus mundur menjadi Desember 2022. Walhasil, ia punya waktu lebih untuk mempelajari bahasa Patois Jamaika lengkap dengan dialek Trench Town.

Selama berjam-jam, Ben-Adir mempelajari wawancara Bob Marley dalam arsip dan rekaman yang belum pernah dirilis. Selanjutnya, ia meniru setiap perkataan Bob Marley dengan bantuan tim spesialis yang menerjemahkan naskah dari bahasa campuran Inggris dan Patois.

Ben-Adir ingin penonton bingung saat mendengar ia berbicara seperti Bob Marley. "Sebab, faktanya, jika mendengarkan Bob selama dua jam, Anda tidak akan mengerti semua yang dia katakan, kecuali Anda orang Jamaika," ujar Ben-Adir.

Ditemani sutradara film Bob Marley, Reinaldo Marcus Green, Ben-Adir mempelajari permainan gitar dan menonton konser-konser sang bintang. Ben-Adir kerap bangun pagi-pagi untuk berlatih gitar sambil bernyanyi dengan suara serak khas bangun tidur. Bahkan ia belajar kepada pelatih vokal untuk meniru suara Bob Marley saat bernyanyi.

"Untuk latihan gitar, sampai-sampai jari-jarinya berdarah," tutur sutradara Green. 

Menurut Green, pendekatan yang dipakai Ben-Adir untuk meniru Bob Marley tergolong ciamik. Sebab, sang aktor sampai mempelajari kegiatan saban hari mendiang Bob Marley, dari cara mengulik gitar, mencari ide nada dan lirik lagu, hingga kegemaran bermain sepak bola di sela rehat.

Produser sekaligus putra Bob Marley, Ziggy Marley (kiri kedua), bersama sutradara Reinaldo Marcus Green (kanan) dalam proses syuting film "Bob Marley: One Love" (2024). Dok. Paramount Pictures

Ziggy Marley pun puas dengan kinerja Ben-Adir. Menurut Ziggy, Ben-Adir sukses menyelesaikan semua pekerjaannya dengan sangat baik. "Dia sangat siap. Saya rasa tidak ada orang lain yang bisa melakukan peran itu," katanya.

Menurut Ziggy, Ben-Adir mampu menerjemahkan permintaan keluarganya untuk peran Bob Marley. Musikus reggae 55 tahun itu mengatakan keluarganya sejak awal meminta film One Love lebih bercerita tentang pergolakan batin dan perjuangan Bob Marley mendamaikan Jamaika dari pertikaian politik.

"Jadi akan lebih memahami siapa Bob Marley secara keseluruhan, bukan cuma penyanyi di atas panggung," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Bidang Musik dan Perebutan Dunia Paramount Pictures Randy Spendlove mengatakan pembicaraan proyek film Bob Marley sudah dilakukan sejak pandemi Covid-19 merebak, beberapa tahun lalu. Bahkan, karena pandemi pula, pertemuan dia, sutradara Green, serta perwakilan keluarga Bob Marley, yakni Ziggy dan Stephen Marley, harus digelar secara daring.

Setelah kesepakatan tercapai, Spendlove dan pihak Paramount Pictures segera mengurus hak cipta lagu-lagu Bob Marley. Sebab, film tersebut nantinya menampilkan berbagai lagu yang dinyanyikan Bob Marley. Pekerjaan berat yang harus ditempuh Spendlove adalah menghubungi dan meneken kontrak dengan perusahaan rekaman yang menangani belasan album Bob Marley. Maklum, sang bintang reggae itu pernah berpindah-pindah perusahaan rekaman sepanjang kariernya. 

Selanjutnya, mereka merekam ulang lagu-lagu yang dibawakan Bob Marley, yang kemudian ditempel dengan suara Ben-Adir. Bahkan, selama proses rekam ulang, keluarga Bob Marley dilibatkan. "Melibatkan keluarga dan memastikan kami dapat melakukan perjalanan dari karya-karya yang direkam pada 1970-an sebagai rekaman baru di atas panggung," kata Spendlove. 

Sebagai contoh, Ziggy dipercaya mengisi gitar dan Stephen memainkan instrumen bas gitar. Mereka juga diminta mengisi vokal pada lagu-lagu kondang Bob Marley, seperti No Woman No Cry, I Shot the Sheriff, dan Redemption Song.

INDRA WIJAYA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus