Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Tur Asia Pasifik Epik High 2022 Chapter 1 Berakhir di Jakarta: Best for The Last

Sebelum melangsungkan tur Asia Pasifik ini, Epik High sempat tampil di Coachella Arts and Music Festival di Empire Polo Club, California Selatan.

17 Juli 2022 | 10.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Grup hip-hop alternatif asal Korea Selatan, Epik High menutup rangkaian EPIK HIGH Is Here: Asia Pacific Tour 2022 di Jakarta, Sabtu malam, 16 Juli 2022. Begitu lampu dipadamkan, teriakan para High Skool menggema memenuhi ruangan. Panggung, menyala, Here dan Prequel, dua lagu dari album anyar, Epik High Is Here , Part 2, membuka aksi trio bentukan Tablo (Lee Seon-woong), Mithra Jin (Choi Jin) dan DJ Tukutz (Kim Jeong-sik) di arena The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan. Kemudian disusul Fly, lagu utama dari album ketiga Epic High, Swan Songs, makin memanaskan suasana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tur Asia Pasifik Epik High ditandai turut perilisan album studio ke-10 Epik High yang terbagi dalam dua bagian, Epik High is Here (Part 1) & Epik High Is Here (Part 2) . Selain Jakarta, tur ini diboyong CK Star Entertainment ke sejumlah kota di antaranya Singapura, Melbourne, Sydney, dan Bangkok. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tablo nampak tidak bisa menyembunyikan antusiasmenya kembali tampil di hadapan penggemarnya di Indonesia. Cukup banyak yang Ia sampaikan di sesi ini. "Ini adalah yang pertama konser di Jakarta setelah sekian lama, ini juga adalah konser terakhir, tapi hanya untuk chapter ini," kata Tablo. "Kami menyimpan yang terbaik untuk yang terakhir," tambahnya diikuti sorak para High Skool. 

Deretan kursi-kursi yang disediakan untuk para penonton pun ditinggalkan. Tanpa komando, semua berdiri dan berjingkrakan di depan kursi masing-masing sembari tetap menggunakan masker. 

Lagipula, siapa yang bisa mendengar konser musik hip-hop sembari duduk tenang? Apalagi dijeda sedikit pembukaan dari Tablo, aksi berikutnya makin panas dengan deretan lagu Face ID, Rosario, (In Self Defense), dan Burj Khalifa. 

Personel grup hip hop Korea Selatan, Epik High berfoto bersama penonton saat menggelar EPIK HIGH Is Here: Asia Pacific Tour 2022 di Jakarta, Sabtu, 16 Juli 2022. Foto: CK Star Entertainment

Aksi Tablo sekawan ini jadi penampilan grup K-POP pertama yang melakukan tur Asia Pasifik sejak pagebluk. Juga jadi konser ekslusif pertama mereka di Jakarta. Epik High pertama kali menandai kehadiran di Indonesia, saat mengisi festival musik We The Fest yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 2017 silam. 

Masih di awal pembukaan konser, Tablo mencoba memanggil kembali ingatan para penggemar atas momen terakhir aksi panggung mereka di Indonesia. "Kalian ingat kapan terakhir kali kami ke sini? Pas saat Covid pertama kali mulai," kenang Tablo. Epik High terakhir kali datang ke Indonesia sebagai salah satu pengisi Playlist Love Festival yang digelar di Bandung, Februari 2020. 

Tablo mengira pandemi bakal segera berlalu sehingga Ia bisa kembali menyapa para penggemarnya. Namun siapa sangka, sampai akhirnya konser perdana di Indonesia itu digelar, pandemi belum juga usai. 

Tablo menyebut Jakarta sebagai rumah keduanya, hal serupa pernah Ia ungkapkan saat tampil di We The Fest lima tahun lalu, lantaran ia pernah sejenak tinggal di Indonesia saat bayi. Hal itu juga pernah jadi cuitannya pada Juni tahun lalu. "Jakarta adalah tempat pertama kali aku tumbuh," ujar Tablo diikuti sorak penonton. 

Tablo juga sempat menanyakan hal-hal apa saja yang disukai kawan-kawannya dari Indonesia. Tanpa tedeng aling-aling Mithra menyebut makanan, Tablo menambahkan alam Indonesia sebagai salah satu yang Ia suka. Sedang DJ Tukutz menyampaikan kerinduannya kepada penggemat. "Aku rindu kalian. Jakarta kota terbaik!" 

Tak lama kemudian iringan Super Rare, salah satu hits dari album anyar dimainkan. Disusul (Eternal Sunshine), Bleed, dan Love Love Love yang diwarnai aksi panggung yang kocak. "Aku tahu kalian lelah. Tidak apa-apa, duduk saja," ujar Tablo. Tidak akan ada yang protes juga," tambahnya diikuti gelak tawa. 

Mungkin Tablo sadar perlu mengajak para penonton sedikit mengambil jeda setelah terus menerus berteriak menyanyikan lirik-lirik lagu sembari berlompatan. Tentu saja tidak ada yang mematuhi itu karena tak lama lagu One dan Fan, lagu yang masing-masing dirilis pada 2008 dan 2007 itu menyusul dinyanyikan. 

Sebelum melangsungkan tur Asia Pasifik ini, Epik High sempat tampil di Coachella Arts and Music Festival di Empire Polo Club, California Selatan. Penampilan mereka April lalu di sebuah kawasan gurun di Colorado itu menandakan Epik High sebagai grup K-Pop pertama yang diundang sebanyak 3 kali di Coachella setelah penampilan perdana pada 2016. 

Usai membawakan Fan, Tablo mengisyaratkan penampilan mereka tak lama lagi usai. Ia meminta penonton jangan duduk. Ucapan bernada perpisahan itu dengan iseng diiringi lagu It’s So Hard to Say Goodbye to Yesterday milik Boyz II Men yang mengalun pelan. "Jeongmal... Jeongmal kamsahamnida!" Teriaknya menghaturkan terima kasih mendalam dalam bahasa Ibunya. 

Tukutz mulai membawa iringan lagu High Technology namun tak lama Ia kembali mengalihkan musik ke lagu perpisahan milik Boyz II Men lagi. "Aku tak yakin Indonesia siap untuk perpisahan ini.  Kami tidak percaya ini akan jadi lagu terakhir, ucap Tablo. Rasanya suasana makin panas ketika High Technology benar-benar dinyanyikan disusul New Beautiful. Apalagi para personel Epik High makin atraktif menari di atas panggung sesekali kembali menyiramkan air dari botol minum ke arah penonton. 

Usai membawakan lagu Don't Hate Me ketiganya pamit meninggalkan panggung. Selesai? Tentu saja belum, para penikmat konser musik sudah tidak asing dengan encore. Tablo dan kawan-kawan kembali naik dan membawakan No Thanxxx lalu sejenak mengajak penggemarnya mengambil 'foto keluarga'. 

Epik High benar-benar mengakhiri konsernya setelah membawakan Born Hater ( ) yang diambil dari album ke delapan yang rilis pada 2014. Konser berdurasi sekitar 1,5 jam itu menyisakan ekspresi puas dan bahagia di wajah para penggemar. 

Tablo, Mithra Jin dan DJ Tukutz memulai debut Epik High pada 2003. Musik hip-hop yang mereka bawakan diwarnai lirik yang berani menyuarakan soal kesehatan mental dan masalah sosial. Bagi sejumlah penggemar, selain membawa isu menarik, lirik-lirik Epik High termasuk puitis. Misalnya, Chrismastuti yang mengaku baru mendengarkan Epik High pada 2016 lantaran direkomendasikan kawannya. "Menurut gue lirik mereka cukup puitis. Dan relatable buat gue," tutur Chris, Ahad, 17 Juli. 

Bermula dari satu lagu, Chris mulai mendengarkan lagu-lagu Epik High lainnya. "Suka karena secara lirik sama musik sih. Nuansanya beda kalau dibanding grup hip hop Korea lainnya," ujar perempuan yang bekerja sebagai copywriter ini. 

Selain itu sebagai kelompok musik yang tergolong lawas, Epik High menurut Chris cukup terampil untuk sering menggandeng musikus-musikus muda yang unik dan menarik. Terlihat dari sejumlah lagu mereka yang kerap diwarnai sejumlah kolaborasi. Tentunya konser berdurasi 1,5 jam itu terlalu cepat, konser berakhir sekitar pukul 20.30 WIB. "Agak kurang, kurang lama," ujar Chris disertai tawa.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus