Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik heavy metal berhijab, Voice Of Baceprot (VoB), akan menjadi band Indonesia pertama yang tampil di Glastonbury Festival di Inggris, pada 28 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Voice of Baceprot (VoB) adalah trio metal berhijab yang berasal dari Garut, Indonesia, yang terdiri dari tiga anggota, Firdda Kurnia (gitar dan vokal), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sebuah kebanggaan tersendiri menjadi musisi Indonesia pertama yang akan tampil di Glastonbury Festival (Woodsies Stage) setelah 54 tahun penyelenggaraannya dan sekaligus bertepatan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Kerajaan Inggris," tulis Voice of Baceprot di Instagram pada Selasa, 30 April 2024.
Berlokasi di Worthy Farm, Pilton-Somerset, Inggris, Glastonbury merupakan festival terbesar di dunia yang digelar di atas hamparan padang hijau. Dihadiri Avril Lavigne, Dua Lipa, hingga Coldplay, festival ini akan dilaksanakan pada 26 sampai 30 Juni 2024. "Doakan kami agar seluruh persiapan berjalan lancar," tulis VoB menjelang terbang buat panggung bergengsi itu.
Seperti dilansir dari p2k.stekom.ac.id, berkat bakat dan semangat mereka yang luar biasa, Voice of Baceprot dengan cepat mendapatkan perhatian di kancah musik lokal. Nama "Baceprot" sendiri diambil dari bahasa Sunda, yaitu Bacéprot, yang memiliki arti "berisik" atau "bawel". Nama ini dipilih untuk merepresentasikan energi dan semangat yang mereka bawa dalam bermusik.
Voice of Baceprot tidak hanya dikenal karena musik mereka yang menghentak, dan tentu saja cadas. Tetapi juga karena pesan-pesan yang mereka sampaikan melalui lirik-lirik lagu mereka. Mereka kerap mengangkat isu-isu sosial dan kehidupan sehari-hari dalam lirik-lirik lagu mereka, membuat musik mereka menjadi lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan pesan yang mendalam.
Sejak awal kemunculannya, Voice of Baceprot telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para wanita muda, untuk mengejar mimpi mereka dan berani mengekspresikan diri mereka melalui musik. Mereka bukan hanya sekadar band, tetapi juga simbol keberanian dan kebebasan berekspresi. Dengan musik yang mereka hasilkan, Voice of Baceprot telah berhasil menembus batasan-batasan budaya dan menunjukkan bahwa musik adalah bahasa universal yang dapat menginspirasi dan menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang.
Sejak awal dibentuk pada 14 Februari 2014, banyak pertentangan yang dihadapi terutama dari lingkungan sekitar karena gaya musik yang mereka mainkan dianggap tidak pantas. Namun, di tengah pertentangan tersebut VOB mulai dikenal dengan mengikuti sejumlah festival dan pertunjukan di kota-kota Jawa Barat hingga menyuarakan kritik tentang apa yang mereka rasakan melalui ekspresi musikalitas.
Sebelum menulis lagu sendiri yang dibantu oleh Abah, VOB kerap membawakan cover lagu-lagu di antaranya tembang dari Rage Against The Machine, Slipknot, Red Hot Chilli Peppers dan lainnya. Kemudian, melalui beberapa kali gubahan dan aransemen ulang serta proses penggarapan yang dilakukan sejak 2015, VOB merilis debut singlenya bertajuk School Revolution tanggal 1 Mei 2018, yang proses produksinya dibantu oleh Stephan Santoso.
Akhir tahun lalu, Voice of Baceprot baru saja sukses menyelesaikan tur di 11 kota di Amerika Serikat. Rangkaian tur bertajuk “Retas American Tour 2023” yang dibuka dengan kunjungan ke El Cid, LA pada 3 Agustus 2023 ini ditutup dengan penampilan di San Diego, California pada tanggal 19 di bulan yang sama.
MYESHA FATINA RACHMAN I HANIN MARWAH