Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

<font face=arial size=2 color=#ff9900>Retno L.P. Marsudi </font><br />Anti-Dingin

13 Februari 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Demi identitas bangsa, Retno Lestari Priansari Marsudi berakrobat dalam berbusana. Ini terjadi akhir Januari lalu. Pagi itu, Retno, yang baru menjadi Duta Besar Indonesia untuk Belanda, harus menyerahkan surat kepercayaan kepada Ratu Beatrix Wilhelmina Armgard di Istana Noordeinde di Den Haag.

Dari Jakarta, Retno, 49 tahun, telah mempersiapkan songket Palembang untuk acara kerajaan itu. Tentu bukan tanpa alasan. Selain menunjukkan keindahan baju nasional Indonesia, ada alasan yang lebih penting: kain ini bisa diberi sumpal di dalamnya.

Kok, disumpal? Maklum, saat itu di Eropa lagi musim dingin. Pada saat acara, suhunya sekitar nol derajat Celsius. Belum lagi, kendaraan yang digunakan untuk menjemputnya bukan mobil mewah yang dilengkapi penghangat, melainkan kereta kuda.

Agar tak membeku dalam perjalanan empat kilometer itu, Retno mengenakan pelapis khusus di bawah kebaya. Di balik songketnya, ia juga memakai bungkus termal. Stokingnya tebal. Selama di kereta, ia juga memakai selimut. "Pokoknya heboh, kayak mau perang," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus