Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal lagu Rasa Sayange, Indonesia dan Malaysia boleh bersengketa. Tapi di Istana Budaya Kuala Lumpur, Malaysia, dua pekan lalu, para artis Malaysia, termasuk penyanyi Siti Nurhaliza dan komposer Indonesia Erwin Gutawa, bahu-membahu mementaskan teater musikal P. Ramlee, Hidup, Cinta dan Inspirasi. Sebuah drama musikal tentang lakon hidup seniman dan komposer tersohor Malaysia era 1960.
Pertunjukan itu terbilang sukses. Selama 17 hari gedung opera selalu disesaki penonton. Kemeriahan pementasan tak lepas dari sentuhan Erwin. Tak hanya menjadi komposer, direktur, dan arranger, ia juga menjadi konduktor: memimpin langsung National Symphony Orchestra Malaysia selama dua jam pertunjukan.
Erwin dikenal dekat dengan musisi dan artis dari negeri jiran itu. Pada April 2005, ia menggarap aransemen musik untuk konser tunggal Siti Nurhaliza dengan London Symphony Orchestra di Royal Albert Hall, London. Selain itu, ia kerap menata aransemen pementasan sejumlah penyanyi Indonesia ketika manggung di Malaysia.
Agar hasil optimal, selama tiga bulan terakhir Erwin harus wara-wiri Jakarta-Kuala Lumpur. Kegiatan itu mencapai puncaknya pada akhir Ramadan lalu. Takut konsentrasi buyar, ia akhirnya memboyong anak, istri, dan orang tuanya berlebaran ke Kuala Lumpur. ”Jadi kami salat Idul Fitri di Kuala Lumpur,” ujarnya. Berkat Erwin, khalayak Malaysia bisa menikmati pentas spektakuler itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo