Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mandiri dan memberi. Ini kata yang membuat hidup Budi Soehardi, 53 tahun, berarti. Dua kata ini pula yang mengantarkan pilot maskapai Singapore Airlines itu masuk jajaran sepuluh besar CNN Top Heroes 2009. "Bagi saya, memberi itu suatu kebahagiaan. Tak harus dengan uang, tapi bisa waktu, ide, atau senyuman," ucapnya.
Budi menyisihkan setidaknya 9.000 kandidat dari 100 negara. Usahanya merawat anak-anak pengungsi Timor Timur pada 1999, melalui Panti Asuhan Roslin yang ia dirikan, dinilai CNN sebagai aksi kepahlawanan yang penting. Bermula dari mengasuh empat anak, ia dan istrinya kini mengasuh 47 anak di Kupang.
Budi bercerita, kendati tinggal di Singapura, ia selalu berusaha menyempatkan diri datang ke Kupang. "Jika ada bayi baru atau anak sakit, istri saya pasti ribut mengajak ke Kupang," kata pria yang ingin menuliskan pengalamannya ke dalam buku ini.
Ia mengaku banyak menerima berkah dari usahanya membuka panti itu, dari beasiswa penuh untuk kedua anaknya hingga namanya yang kian dikenal. "Saya tak punya tabungan karena semua hasil jerih payah untuk Panti Roslin. Tapi, puji Tuhan, anak saya mendapat beasiswa di Kanada dan saya tak diperkenankan mengeluarkan uang satu sen pun untuk anak saya selama belajar," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo