Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PRESENTER Deasy Noviyanti tahu betul repotnya ditinggal mudik pengasuh anak dan pembantu rumah tangga setiap Idul Fitri. Maklum, jadwal kerja Deasy terbilang padat. Dia hanya mendapat jatah libur tiga hari, sedangkan anaknya masih balita. "Sejak tahun 2008 aku biasa pakai jasa inval alias pembantu harian," katanya.
Memakai pembantu inval membuat Deasy harus merogoh kocek lebih dalam. Dia mesti membayar Rp 450 ribu sampai Rp 600 ribu untuk mengambil pembantu atau suster inval dari yayasan. Ongkos itu belum termasuk upah Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per hari. "Memang harus keluar biaya lagi," ujarnya.
Idul Fitri tahun ini Deasy memilih cuti seminggu. "Anakku sudah gede, tidak terlalu repot," katanya. Pembantu dan suster inval yang sudah jadi langganan sejak 2008 pun diliburkan. Gara-gara ini, dia berbagi tugas dengan suaminya. "Suami menemani anak selama aku berbenah rumah. Nyapu, ngepel, benahin kamar," Deasy menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo