Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesibukan sebagai pembawa acara tak menghalangi Deasy Noviyanti, 33 tahun, terjun sebagai pekerja sosial. Meski tanpa gaji, ia rela menjadi Ketua Yayasan Syair, organisasi sosial yang mengurusi anak-anak pengidap HIV-AIDS.
Gaya Deasy pun bukan sebagai tipe pekerja yang duduk manis, melainkan turun langsung. Ia mengajar bahasa Inggris, menyanyi, atau sekadar meluangkan waktu bermain dan ngobrol. Ia bahkan sampai belajar psikologi agar mampu berkomunikasi lancar dengan mereka. Walhasil, obrolan pun mengalir, dari urusan make-up hingga cinta monyet. Ternyata justru Deasy yang merasa banyak belajar dari mereka, terutama dalam hal semangat.
Pernah Deasy begitu terharu ketika pindahan kantor pada Ramadan lalu. Anak-anak asuhannya begitu getol membantu merapikan kantor. Padahal hujan demikian lebat dan mereka sedang puasa. "Mereka itu kan sakit ya, tapi enggak menunjukkan sakitnya. Tetap belajar, main, dan ketawa," ujarnya pekan lalu. Maka, bagi Deasy, "Kalau enggak ketemu sama mereka seperti ada yang kurang gitu." l
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo