Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TUTY Indra Malaon, 45 tahun, yang kuning langsat itu kini ada
di tengah orang hitam, di Amerika Serikat. Selama 5 bulan,
sampai akhir November nanti, bintang film anggota Teater Populer
dan dosen FS-UI itu memang khusus mempelajari black theatre di
sana. Yang menarik bagi ibu 3 anak itu mempelajari teater hitam
adalah, "meski Amerika resminya bukan negara apartheid,
kejahatan rasial ternyata masih banyak," katanya kepada TEMPO,
"dan itu yang diungkapkan lewat teater dalam bentuknya yang
khas. Mereka pakai bunyi-bunyian Afrika dan musik gereja".
Selama dua bulan di Universitas Howard, Washington - perguruan
tinggi tertua di AS khusus untuk orang Negro - Tuty juga
melakukan studi kepustakaan, selain berdiskusi dengan para guru
besarnya. Juga dia asyik di perpustakaan Library of Congress.
"Nggak ada tugas lain. Paling-paling cuma menjelaskan di mana
itu letak Indonesia - yang mereka banyak tidak mengetahuinya,"
katanya. Kabarnya, bahan studinya itu kelak disiapkan untuk
disertasi doktor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo