Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HOTEL Rossia, yang hanya beberapa meter dari pusat pemerintahan Sovyet di Kremlin, akhir bulan lalu jadi ajang pesta yang glamour. Yang cowok serba gemerlap, dan para cewek berdandan ekstrakeren. Mereka menonton peristiwa yang baru pertama kali berlangsung dalam skala nasional, yaitu pemilihan Ratu Uni Soviet 1989. Dari 35 peserta, penonton menjagokan si kulit hitam Hanna Galsanova. Tapi, para juri dengan suara bulat lebih suka memilih Yulia Sukhanova, 17 tahun, wakil dari Moskow. Karena pemilihan ini berlangsung dalam semangat glasnost, tentu pilihan juri yang sah. Maka, Sukhanova pun diberi mahkota. "Saya sangat menghargai kebebasan dan kemerdekaan," kata gadis ini kemudian. Sukhanova menyukai ekologi dan gemar aerobik. Cita-citanya? "Bekerja di bidang periklanan," kata si pirang. Kontes ini semula diminati lebih dari 500 peserta. Mereka datang dari segala penjuru, dari kota-kota besar dan kecil. Pemilihan ratu kecantikan memang menjadi atraksi yang disukai rakyat Soviet belakangan ini. Tapi, namanya orang banyak, ada saja warga yang benci. Kalangan ini menyebutkan kontes semacam itu hanyalah pameran tubuh secara vulgar akibat "Virus Barat". Padahal sudah pernah ada Ratu Moskow, kan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo