Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEBAGAI suami, John Warner, senator dari Negara Bagian Virginia,
AS, merasa perlu mengajak istrinya, bintang film Elizabeth
Taylor, untuk ikut serta dalam perdebatan tak resmi -- antara
lain mengenai soal wajib militer, yang hangat kembali setelah
terjadi krisis Iran-AS dan krisis di Afghanistan. Diskusi yang
diadakan Partai Republik 3 Februari lalu itu menyebabkan
suami-istri itu bertengkar sendiri.
Waktu itu Liz bilang: para perempuan seharusnya diperbolehkan
ambil bagian dalam pertempuran seandainya kondisi mereka
memungkinkan. "Karena itu, sebaiknya undang-undang wajib militer
diubah dan perempuan ikut didaftar bersama para lelaki,"
ujarnya.
"Tidak, Elizabeth," sanggah Warner, "sekarang ini angkatan
perang Amerika tidak memerlukan perempuan." Mendengar itu, tentu
saja Liz, sebagai perempuan yang menghendaki persamaan hak, naik
pitam. "Janganlah kamu selalu mengatur saya dengan kekuasaan
yang ada di tanganmu itu!," serunya.
Untunglah diskusi bisa segera ditenangkan. Dan ketika soal wajib
militer muncul lagi, buru-buru Warner menghentikannya. Tapi Liz
tidak setuju -- dan ngotot minta diteruskan.
"Sudah lama saya menjadi anggota Komite Pertahanan, dan lima
tahun lamanya saya menjadi Menteri Angkatan Laut. Karena itu,
setiap kesimpulan dan keputusan yang saya ambil, sudah pasti
didukung pengetahuan saya, Liz," kata Warner mencoba meyakinkan
istrinya.
"Ya. Tapi saya sudah bekerja sejak umur saya sepuluh tahun,"
sambut Liz. Warner mengangkat bahu. Lalu kepada para wartawan
Liz bilang "Perempuan 'kan sudah aktif berperang sejak tahun
satu."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo