Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Hadiah bagi pekerja sosial

Mendapat hadiah dari gubernur dki jakarta, tjokropranolo, sebagai pekerja sosial. biro bina sosial dki menilai marlia telah memberikan motivasi kesejahteraan remaja dan keluarga.(pt)

2 Oktober 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENGINJAKKAN kaki di Balai Kota DKI 20 September yang lalu, Marlia Hardy masih tetap ragu-ragu. Adakah undangan yang disampaikan kepadanya tidak keliru? Soalnya ia diundang Gubernur DKI untuk menerima hadiah sebagai pekerja sosial. Dan di antara 55 orang lain yang akan menerima hadiah serupa, setelah tengok kanan tengok kiri, "kok tidak ada artisnya, kecuali saya," tuturnya. Tapi undangan itu tidak keliru. Marlia Hardy, pimpinan grup sandiwara rernaja "Keluarga Marlia Hardy" yang sebulan sekali tampil di TVRI, oleh Biro Bina Sosial DKI dinilai sebagai telah "memberikan motivasi kesejahteraan remaja dan keluarga dalam penampilan di TVRI." Ibu seorang anak ini memang kemudian ingat, beberapa waktu sebelumnya ia pernah diwawancarai karyawan Bina Sosial. Tapi ia lupa bertanya untuk apa wawancara itu, dan si pewawancaranya pun tidak menjelaskannya. Memang sejak grup sandiwara "Keluarga Marlia Hardy" dibentuk dan siaran secara teratur di TVRI, sejak 1973, rumah Marlia di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, menjadi bak kantor konsultan persoalan rumah tangga. Ada saja bapak atau ibu yang datang minta nasihat ini-itu. Ada yang mengeluh karena anaknya sudah tiga bulan tidak membayarkan uang SPP-nya. Ada pula yang minta pendapat, bagaimana kalau anaknya dititipkannya saja di panti asuhan karena begitu nakalnya, cerita Marlia. Dan semua yang datang diladeninya dengan wajah cerah. "Saya puas, saya merasa lebih kaya dari yang paling kaya, kalau sandiwara saya ternyata diterima masyarakat," katanya. Maka diceritakanlah pengalamannya di Kalimantan beberapa waktu lalu. Seorang anak kecil sendirian mencarinya di kamar hotel temlat Bu Mar -- demikian panggilan akrabnya--menginal-. Sekedar untuk minta di cup-cup-cup . Lalu diapakan hadiah Rp 50 ribu dari Gubernur Tjokropranolo, yang 29 Septemher lalu sudah digantikan oleh gubernur baru, itu? "Wah, sutah habis untuk jajan anak-anak dan sedekah," tuturnya senang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus