Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PELAWAK di depan wartawan, konon, sulit. Wahjoe Sardono alias Dono, 33, gelisah. Padahal, dia salah seorang dari Warung Kopi Prambors. Bayangkan. "Saya deg-degan, nih. Kasih bahan, dong," katanya, sebelum naik pentas pada malam HUT PWI jaya di Gedung Manggala Wana Bakti pekan lalu. "Wartawan 'kan banyak tahu. Bagaimana kalau saya diejek karena mengulang lawakan? Gawat, dong." Tapi lain di bawah, lain di panggung. Dono, yang langsung ceplas-ceplos kritik wartawan sana kritik wartawan sini, ternyata membuat gerr juga. "Ada wartawan yang kerjanya cuma wawancara saja, tapi tulisannya tak pernah dimuat," katanya dengan logat Jawanya. Tak ada wartawan yang marah Soalnya, ini semacam kritik kepada diri sendiri. Pelawak ini juga wartawan - tepatnya wakil ketua Dewan Redaksi Majalah Vista.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo