Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERAYAAN akbar Hari Kebangkitan Nasional sudah lama lewat. Namun, bekas-bekasnya masih ada. Terutama di hati Zoraya Perucha, 32 tahun. Artis ini produser pergelaran Gema Krida Putra Nusantara yang dipertontonkan di Balai Sidang Senayan, Sabtu dua pekan lalu itu. Lintasan sejarah yang dikemas lewat tari, musik, teater, wayangan, slide, dan film ini disutradarai Ikranegara. "Alhamdulillah acara itu lancar, meskipun sebagai manusia saya tidak pernah merasa puas," kata Perucha, yang juga seorang produser film. Patut disyukuri karena ini pergelaran kolosal. Jumlah pendukungnya 3.200 orang - 2.300 peserta kor, 700 pemain, dan 200 penata artistik. "Bayangkan, saya kan belum pernah menangani orang segitu banyak," katanya. Bagi Perucha, yang lebih repot lagi sebelumnya, ketika mencari tempat latihan. "Kami sampai tiga kali berpindah-pindah," katanya. Ada saja kurangnya. Terlalu sempitlah, tak ada lampulah, jauhlah. Ketika gladi resik, "Eh, audio visualnya macet. Saya benar-benar jantungan. Tegang." Selesai pertunjukan, Presiden Soeharto dan Ibu Tien menyalami artis-artis. Ada yang khusus buat Perucha. Ibu Negara memberikan karangan bunga padanya. "Sambil berkomentar 'bagus' dan mencium saya. Itu suatu patokan untuk saya," kata Perucha. Sukses, dong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo