Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
G US Dur mungkin sudah punya banyak juru bisik urusan politik. Tapi "jabatan" juru dongeng tampaknya menjadi milik Inayah Wulandari seorang. Putri bungsu Presiden RI ini secara khusus sering diminta sang ayah untuk mendongeng. Materinya pun harus istimewa, yaitu lelucon-lelucon terbaru. "Ya, sudah, saya harus rajin mengutip dari sana-sini, termasuk dari internet," kata Inay, 18 tahun.
Gadis yang mengagumi Alwi Shihab—karena gantengnya—ini senang-senang saja dengan kesibukan barunya tersebut. Alasannya, hidup sudah susah, maka selingan yang lucu-lucu itu perlu. Yang membuatnya lebih bersemangat, tiap kali ia usai bercerita, sang bapak kontan terpingkal-pingkal.
Agar bakat bercelotehnya tersalurkan, mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini ingin menjadi guru taman kanak-kanak setelah kuliahnya usai. Namun, ia tak yakin cita-citanya yang satu ini bisa tercapai. "Saya punya cacat vokal. Saya cedal," ujar penggemar musik hip-hop, musik alternatif, serta selawat ala Haddad Alwi ini.
Inay memang potret anak pejabat tinggi yang berbeda. Ia tak ragu tampil funky dengan warna rambutnya yang sering berganti. Warna yang belum pernah dicoba adalah kuning menyala. "Wah, bisa lama nanti diceramahi Ibu," kata Inay tergelak. Bukan itu saja aksi cuek Inay. Saat jengah terus-terusan dikawal pasukan khusus, ia mengusulkan agar sebaiknya para penjaganya bercelana Hawaii saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo