Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Mantan Kapolda Bangka Belitung Anang Syarif Hidayat meluncurkan buku foto.
Buku garapan Anang Syarif menampilkan foto-foto jepretannya sendiri.
Mempromosikan pariwisata Bangka Belitung seperti film Laskar Pelangi.
INSPEKTUR Jenderal Anang Syarif Hidayat memilih tema yang tak biasa saat menggarap buku barunya. Alih-alih mengangkat isu hukum atau keamanan, Staf Ahli Sosial Budaya Kepala Kepolisian RI ini memilih tema pariwisata. Ia meluncurkan buku berjudul Bangka Belitung Ini Indah saat masih bertugas sebagai Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung pada 3 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anang menilai Bangka Belitung memiliki potensi pariwisata, selain pertambangan timah, yang cukup besar untuk dikembangkan. Sayangnya, pemerintah daerah ataupun masyarakatnya belum menggali maksimal potensi itu. Padahal Pulau Belitung telah populer lewat novel dan film Laskar Pelangi. “Pulau Bangka juga banyak tempat wisata, hanya tidak tergali,” kata Anang, 57 tahun, kepada Servio Maranda dari Tempo, Jumat, 7 Januari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buku fotografi "Bangka Belitung Ini Indah" karya Inspektur Jenderal Anang Syarif Hidayat. Dok. Pribadi
Anang membutuhkan waktu sekitar delapan bulan untuk mengeksplorasi pariwisata Bangka Belitung dalam penyusunan bukunya. Ia juga menulis sendiri seluruh naskahnya. Selain mengupas keindahan lokasi wisata, budaya, dan kearifan lokal Bangka Belitung, buku setebal 260 halaman itu menampilkan foto-foto jepretan Anang. Ia melakoni hobi memotret sejak bertugas sebagai pilot kepolisian setelah lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada 1988. Dalam kunjungan ke setiap daerah, ia tak lupa mendokumentasikan pemandangan, budaya, juga faunanya.
Anang kini sedang mengupayakan penerbitan buku itu dalam versi bahasa Inggris dan mengikutkannya dalam pameran. “Saya berharap masyarakat Bangka Belitung tidak meninggalkan pariwisata,” ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo