Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Lagu Eksistensi Diri Jinan Laetitia

Jinan Laetitia menargetkan segera menyelesaikan semua urusan kuliahnya pada semester ini agar berkarier musik lebih total.

19 Februari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Magnet dunia musik telah menarik Jinan Laetitia. Sebagai penyanyi solo pendatang baru, ia muncul dengan olah vokal, musik, dan tampilan busana yang unik. Pemusik kelahiran 24 September 2002 itu pun menandai eksistensi dirinya lewat album perdana berjudul One. Kompilasi yang berisi sepuluh lagunya itu dirilis pada pertengahan 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa single lain pun ikut meluncur, seperti yang terbaru dengan judul 20 Something pada awal Februari lalu. Proses pembuatan lagu yang renyah di telinga itu relatif singkat. Ia menggarapnya setelah tahun baru dan ketika usianya 20 tahun. “Lagu itu bagian dari cerita Jinan,” kata dia saat ditemui di kampus seni rupa Institut Teknologi Bandung, Kamis, 9 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika membuat lagu itu, Jinan memikirkan soal dirinya yang memasuki fase dewasa awal. Ia membayangkan hidupnya bakal menghadapi banyak rintangan dan pergulatan, baik dengan diri sendiri maupun dunia. Adapun dari sisi kreativitas, Jinan ingin semakin baik dari semasa usia belasan tahun. “Misalnya beropini, berkarya, atau menghasilkan sesuatu itu tanggung jawabnya jadi lebih gede.”

Apalagi Jinan kini menyandang status artis wanita R&B (rhythm and blues) kontemporer terbaik dari Anugerah Musik Indonesia 2022 lewat tembang berjudul Vanilla. Duetnya dengan penyanyi Pamungkas dalam lagu berjudul Timeless ikut mengantarnya masuk nominasi lain dengan corak musik sejenis. Kejutan menyenangkan itu lantas membuatnya lebih banyak memikirkan kerja. “Kalau serius jadi musikus, anggapan Jinan itu pasti ada orang yang akan tanya karya-karya terbaru,” ujarnya.

Agar bisa berkarier lebih total, Jinan menargetkan untuk segera menyelesaikan semua urusan kuliahnya pada semester ini. Dia tercatat sebagai mahasiswi program sarjana seni rupa ITB angkatan 2019 dengan jalur minat kajian seni. Materi kuliahnya lebih condong ke sejarah dan peristiwa yang pernah terjadi di dunia seni rupa, teori seni, dan kritik karya.

Jinan Laetitia. TEMPO/Prima Mulia

Jinan memilih jurusan itu karena suka membaca buku tentang sejarah. Inti kisahnya pun dinilai sarat filosofi. Selain itu, dia ingin punya bekal teori tentang seni untuk menyeimbangkan hobi dan karier musik yang dirintisnya sejak 2019. Dari pengajuan topik skripsinya, ia ingin menganalisis unsur bunyi dan kontribusinya pada karya seni rupa. Misalnya pada karya sound art alias instalasi yang menggunakan suara.

Sebagai mahasiswi dan penyanyi, Jinan bertekad bisa melakoni kedua aktivitas utamanya itu. Namun ia sempat kewalahan membagi waktu dan kesibukan. “Setiap jam sepertinya harus dipakai seperti enggak ada istirahatnya.” Sempat mengambil cuti kuliah, Jinan mencurahkan waktu dan konsentrasinya untuk memproduksi album rekaman yang digarap bersama tim.

Proses kerja di studio bersama sebuah label rekaman internasional di Indonesia itu memberi pengalaman baru yang seru. Aransemen ulang membuat beberapa demo lagu dan lirik ciptaannya menjadi sangat berbeda dari awalnya. “Dengan tim ini, kreativitas Jinan jadi lebih keluar.”

Demo lagu pertamanya dibuat semasa SMA di Bogor pada 2019. Sambil memainkan ukulele, yaitu gitar kecil bersenar empat, Jinan membuat tembang Jaket Merah yang direkam di telepon seluler. Liriknya berasal dari puisi tulisannya. “Seringnya Jinan bikin lagu itu gara-gara terinspirasi dari kata-kata.”

Kecenderungan musikalisasi puisi itu terus berlanjut dalam proses penciptaan karyanya yang kadang sambil diiringi gitar atau keyboard. Bermodalkan mikrofon dan laptop yang dipasangi aplikasi Virtual Studio Technology, Jinan merekam demo lagunya di kamar tidur. Cara serupa terus berlanjut ketika merantau ke Bandung.

Biasanya Jinan menulis lirik atau lagu sepulang kuliah dan rehat di rumah kos. Waktu idealnya malam hari ketika suasana sepi, seperti bertapa untuk mencari inspirasi. Namun, belakangan ini, pola itu berubah. “Makin ke sini, siang juga bisa bikin, cuma butuh rada mikir untuk refleksi,” katanya.

Dia mengaku lagu-lagunya banyak berkisah tentang eksistensi diri. Di akun Instagram, dia menyatakan, “I turn my existential crisis into music.” Di kepalanya muncul berbagai pertanyaan tentang diri yang menimbulkan banyak komentar dari Jinan sendiri. “Lucunya, ketika banyak memikirkan soal itu, konklusinya agak susah, jadi enggak tahu Jinan itu siapa.”

Jinan Laetitia. TEMPO/Prima Mulia

Anak bungsu dari tiga bersaudara itu gemar menyanyi sejak usia sekolah dasar dan kadang ikut lomba. Selain mengeksplorasi kemampuannya sendiri, Jinan sempat berguru olah vokal. Darah seni seperti menetes dari ayahnya yang gemar memainkan musik jazz di rumah dengan keyboard dan mengajar di tempat kursus musik, juga ibunya sebagai perancang busana.

Cita-citanya sebagai penyanyi sewaktu kecil muncul setelah mendengar lagu Firework. Tembang dari penyanyi Amerika Serikat, Katy Perry, di album studio ketiganya itu melejit pada 2010. Mengaku suka banyak genre musik, favorit Jinan pada corak yang unik dan tidak terduga, seperti dari hiphop atau R&B. Akhir-akhir ini, penggemar Beyonce itu sedang gandrung menikmati lagu era 2000-an.

Saat konser atau di panggung, Jinan, yang menyukai warna-warna nyentrik, suka mengenakan kostum longgar bernuansa pelangi. Kepalanya yang senantiasa ditutup kerudung sejak SMA kini dibalut turban. Tim yang berjumlah empat orang sebagai penata rias dan penata kostum selalu menemaninya ketika tampil di Bandung atau Jakarta.

ANWAR SISWADI (BANDUNG)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Anwar Siswadi

Anwar Siswadi

Kontributor Tempo di Bandung

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus