Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IRENG Maulana itu gitaris terkemuka yang jadi instruktur di
Yayasan Musik Indonesia, sangat kaget menerima rekening dari
Hotel Indonesia Sheraton. Rekening tersebut menyebutkan angka
tak kurang dari 161 ribu sekian untuk biaya penginapan Ireng
selama 6 hari di bulan Oktober.
Tentu saja dia bingung. Pertama karena memang tak merasa
menginap di HI dan kedua, karena Ireng punya rumah. "Masak
baik-baik di rumah, kok saya sampai tinggal di hotel," ujarnya.
Di dalam rekening juga terselip sebuah surat kuasa dari "I.M"
kepada seseorang untuk menginap di HI. Jadi ada dua pelaku yang
memanfaatkan dirinya.
Akhirnya Ireng angkat kaki menuju Hotel Indonesia Sheraton.
Rekening dan surat kuasa itu ditunjukkannya kepada resepsionis
sambil berkata: "Apa ini nggak salah?" Tambahnya lagi: "Kalau
ini memang saya, mana tandatangannya? " Untuk lebih meyakinkan,
Ireng kemudian menunjukkan kartu pengenal dirinya. Sambil
ngeloyor meninggalkan hotel, Ireng yang senang ceplas-ceplos,
sempat ngomong: "Kalau dari dulu saya tahu nginap di ha-i tidak
perlu pakai kartu pengenal, sudah sering saya nginap di sini."
Menurut Ireng, orang itu sampai dua kali minta maaf. Esoknya
Ireng mendapat kabar dari Yayasan Musik bahwa orang yang nakal
itu sudah diketahui. Dari baju-bajunya yang masih ditahan di HI.
Tapi Ireng belum mau menyebutkan siapa. Mungkin sekali teman
Ireng sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo