Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"JUSTRU sesudah menulis novel itulah saya berkenalan dengan
banyak janda, " ujar pengarang wanita itu. "Mereka mengajukan
persoalan dan meminta saya membantu memecahkannya," lanjut Ike
Supomo, yang menyebut tahun kelahirannya "pada masa pergolakan,
beberapa tahun sesudah proklamasi."
Novel yang menyebabkan para janda berdatangan itu berjudul Kabut
Sutra Ungu. Di filmkan oleh Sjuman Djaja (lihat juga Film),
mengisahkan kegetiran hidup menjanda.
Ibu 3 orang anak (2 lelaki, 1 perempuan) ini, bersuami seorang
perwira ABRI, mengaku menulis sejak kecil. Pernah kuliah
beberapa tahun di Fakultas llmu-llmu Sosial Ul tapi tak
dilanjutkan karena nikah. Anaknya tertua L)erusia 12 tahun, yang
terkecil 4 tahun.
Sudah 4 judul novel diselsaikannya, tapi baru 2 yang
diterbitkan. Yakni KSU dan Kembang Padang Kelabu yang juga
sedang dibuat film. "Kalau saya menyatakan puas terhadap film
Kabut Sutra Ungu, berarti cita rasa saya hanya sampai di situ
dan saya tidak akan berkembang lagi," komentarnya. "Tapi kalau
saya bilang tidak puas, itu tidak adil, sebab Sjuman sendiri
tentu sudah bekerja keras. "
Sebelum film dibuat, ketika disiarkan Jenny Rachman akan
memerankan tokoh janda itu (Miranti), banyak pembacanya kirim
surat menyatakan protes. Sebab mereka menganggap Jenny
'perempuan binal' -- sebagaimana tercermin dalam banyak film
yang dibintanginya. Namun seperti juga dalam November 128,
Jenny di situ tak berbau ranjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo