Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Berbagi Ilmu

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin rajin membagi tulisan seputar ilmu pengetahuan dan teknologi lewat media sosial. Pernah membuat sepuluh artikel untuk membantah pemahaman tentang bumi datar yang keliru.

6 Februari 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEPALA Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin menjadikan media sosial sebagai salah satu sarana berbagi ilmu. Melalui Facebook, misalnya, ia mengedukasi masyarakat seputar ilmu pengetahuan dan teknologi, astronomi, keantariksaan, serta kebumian serta kaitannya dengan kajian agama Islam. “Sebagai peneliti, saya menempatkan diri untuk mencerdaskan, menjelaskan, dan mengingatkan, khususnya tentang fenomena terkait dengan hal-hal tersebut,” kata Thomas, 59 tahun, saat dihubungi, Selasa, 2 Februari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Thomas mulai gemar membuat tulisan ilmiah populer dan tentang masalah keagamaan saat duduk di sekolah menengah atas. Lalu, ketika kuliah di Institut Teknologi Bandung, ia menulis materi mentoring untuk pembinaan remaja di Masjid Salman. Ia paling banyak membuat tulisan ilmiah populer saat menjadi peneliti. Tulisan tersebut sering ia kirimkan ke koran atau majalah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah ada blog, Thomas memasukkan tulisan-tulisan lamanya ke blog. Sejak 2006, ia lebih banyak menulis di blog sebagai hobi sekaligus untuk berbagi ilmu. Menurut dia, masyarakat umumnya masih memerlukan edukasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, astronomi, serta keantariksaan, termasuk implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. “Misalnya dalam penentuan waktu ibadah, seperti awal Ramadan dan hari raya,” ucapnya.

Thomas kerap membagikan tautan blognya ke media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Ia pernah membuat sepuluh tulisan di blog untuk membantah dan meluruskan pemahaman tentang bumi datar yang keliru. Ia menilai pseudosains dan hoaks di media sosial meresahkan. “Namun hal itu ibarat polusi yang harus kita lawan dengan memperbanyak informasi yang benar di semua media,” tuturnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus