Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GESANG, 66 tahun, mencoba bikin lagu keroncong berjudul
'Waras' -- artinya: sehat. Tapi belum rampung, karena Gesang
lalu sakit. Tak heran bila dia membubuhkan kata-kata ini dalam
lagunya itu: Waras, suwarganing wong urip. Kesehatan, surga
bagi manusia hidup.
Seminggu lebih ia terpaksa mengeram di kamar tanpa pergi ke
dokter. Mata rasa berkunang-kunang, kepala pening, dan
tenggorokan gatal hingga terbatuk-batuk. Tapi merokok jalan
terus. Gesang tak pergi ke dokter bukan hanya karena kesulitan
duit, tapi dia memang enggan. "Saya selalu dilarang merokok,"
katanya sambil merokok. Dia batuk lagi.
Tapi rezeki Gesang belum kelewat gersang. Tak jauh dari rumahnya
di Perumnas Palur Solo, ada pabrik jamu terkenai. Di luar
dugaannya, direktur perusahaan jamu itu menyumbang Rp 150 ribu
plus jamu-jamu, komplet dengan termos untuk menyedunya. Juga
sebuah jam dinding, mungkin agar Gesang bisa menghitung waktunya
untuk minum jamu lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo