Hidup begitu pendek, tiada waktu buat kecerewetan dan
pertengkaran.
(The Beatles, 1965)
JOHN Lennon, 40 tahun, akhirnya mati --8 Desember malam. la
ditembak Mark David Chapman, 25 tahun, bekas pemain musik rock
yang kemudian jadi juru-potret bebas di Honolulu.
"Tidak katakan padaku itu tidak benar!" jerit Yoko Ono,
wanita Jepang yang dinikahi tokoh terpenting The Beatles, pada
1968 itu. Wanita berusia 47 tahun--yang 9 Oktober 1965
menghadiahkan orok lelaki pada hari ulang-tahun ke-35 suaminya
-- itu tidak sendirian. Para Beatlemania di seluruh dunia pun
menjerit, tak percaya.
Dan dua orang presiden AS, Jimmy Carter dan Ronald Reagan,
serentak terharu. Carter melukiskan pembunuhan itu sebagai
sesuatu yang tak berperasaan. "Itu memedihkan terutama karena
John Lennon tewas akibat kekerasan, padahal dia teiah begitu
lama berkampanye untuk perdamaian." Semangatnya, semangat
seluruh anggota Beatles -- yang nakal, tekun, ironis dan
sekaligus idealistis, "adalah semangat seluruh generasinya."
Reagan menyebutnya "tragedi besar". Katanya "Kita harus
menghentikan kekerasan semacam itu." Dan. "saya memang tidak
pernah percaya pada undang-undang pemilikan senjata."
Tujuh butir peluru dari pistol kaliber 38 seharga US$ 160
(sekitar Rp 100 ribu), merenggut nyawa Lennon yang sedang
berjalan bersama istrinya di gerbang apartemen mewah mereka di
Dakota, bag,ian barat Manhattan, New York--bebera?a jam sesudah
si pembunuh memperoleh nlmltangannya. Seorang ju juru-potret
malah .sempa mengabadikan- peristiwa tan datangan itu. "Bagus,"
seru Chapman sesudah dijepret. "Siapa tahu anda tak melihatnya
lagi nanti." Lalu Lennon dibunuhnya sembari tersenyum .
Ribuan orang berkumpul di depan apartemen Dakota yang kini
dijaga ketat. Tempat Lennon terkapar ditumpuki kembang. Mereka
menyanyikan lagu-lagu yang mengangkat Beatles ke pu ncak
kemasyhuran, dengan hlin serta pita hitam dan potret lennon di
tangan.
Di Lincoln Memorial, Washington, lebih dari dua ribu orang
ber"tirakat". Bendera setengah tiang berkibar di New York. Di
Century City, California, sebuah krisbum didirikan sebagai pohon
dukacita. Di Florius, seorang gadis bunuh diri dengan pil. Di
Salt Lake City. seorang pemuda menembak langit-langit mulutnya
sendiri karena syok.
"John berjiwa besar. Dunia pasti sangat kehilangan ujar
Paul McCartney yang sangat terpukul oleh kematian rekannya itu.
Eks Beatles yang lain, Ringo Starr, tak sanggup bicara sepatah
pun. George Harrison terbenam dalam kesedihan dan mengundurkan
jadwal rekamannya. Dan pemusik jazz terkenal Barry White
melukiskan: "Pada Zaman ini, tak mungkin orang bisa jadi pemusik
tanpa pcngaruh Beatles sama sekali."
Dari Los Angeles, koresponden TEMPO Eka Budianta
melaporkan: seorang pemuda mengatakan: "Saya pikir saya tak bisa
seperti ini kalau tak ada The Beatles." Seorang kritikus musik,
Alhert Goldman, membenarkn bahwa grup musik terseb-lt memberi
pengaruh yang besar pada pembentukan pikiran dan emosi para
muda. "Kesalahan John adalah," kata Goldman, "ia mencintai New
York dan mau tinggal di sana sampai harus membayarnya dengan
nyawa."
Chapman, si pembunuh, alim diadili 6 Januari nanti.
Istrinya, Gloria Abe Chapman, terpukul juga ketika mendengar
suaminya membunuh pemusik itu. Padahal si Chapman itu, sejak
berusia 10 tahun menjadi pengagum Beatles -- bahkan
mengidentifisir dirinya sebagai Lennon. Istrinya pun seorang
Jepang. Ia bahkan menandatangani presensi kantornya dengan nama
John Lennon. Tapi suatu hari ia berkata: "Saya sebal pada
lennon. Ia merasa lebih terkenal dari Jesus." Dan ia pernah
mencoba bunuh diri tiga kali.
"Kalau dia sayang pada ayah, mengapa orang itu
membunuhnya?" tanya Sean Ono Lennon, 5 tahun, pada ibunya.
"Mungkin ia bingung," jawab Yoko Ono. "Kalau begitu, harus kita
tanyai dia. Betul bingung atau sengaja," kata anak itu. Ah,
"kalau John mendengar itu, tentu ia bangga pada Sean,' tulis
Yoko dalam selebaran yang mengajak para pengagum Lennon
mengadakan "renungan l0 menit", 14 Desember. Jenazah Lennon
sendiri sudah dikremasikan secara diam-diam, untuk menghindari
histeria massa.
Tadi malam si istri berkata,
"Anak malang, bila engkau meninggal nanti
Tak ada yang 'kan kau bawa kecuali sukmamu sendiri"
"Ayolah bernyanyi"
(The Ballad of John and Yoko)
Dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio, beberapa jam
sehelum kematiannva,John sendiri mengharap bisa meninggal lebih
dulu. "Sebab, kalau Yoko meninggal lebih dulu, saya tidak tahu
bagaimana harus melanjutkan hidup saya," ujarnya. Keinginannya
terkabul.
Tapi orang-orang tak meninggalkannya. Begitu kabar itu
tersiar, pemancar radio ùi seluruh pelosok dunia mengudarakan
lagu-lagunya, baik yang bersama Beatles maupun album-album
solonya. Dan .llbumnya yang diedarkan bulan lalu, Double Fantasy
(rekaman bersama Yoko Ono) jadi rebutan orang.
John lahir di Liverpool, Inggris, 1940. Ayahnya, Alfred
Lennon, karena ingin menjadi pelaut meninggalkan keluarganya --
ketika John berumur 3 tahun. Dan sebelum ia 14 tahun, ibunya
meninggal karena kecelakaan lalu-lintas. Sebelum itu selama
beberapa tahun John tinggal bersama bibi yang sangat
dicintainya, Mary Smith.
Tapi John Lennon tak pernah melupakan sang ibu. Menurut
pengakuannya, ibunyalah yang paling berjasa dalam karir dan
suksesnya yang luar biasa itu. Sebab, ibunya yang pianis adalah
orang pertama yang mengajarinya dasar-dasar chord gitar serta
menyebabkannya tertarik pada Elvis Presley -- raja rock 'n
roll yang kemudian disebutnva "inspirasi besar".
Ketika duduk di sekolah lanjutan, ternyata ia menunjukkan
bakat sebagai seorang pelukis--dan karena itu lantas memasuki
akademi senirupa. "Itu seperti sebuah lelucon," katanya
kemudian. Pertemuannya dengan Paul McCartney pada 1958 ternyata
membawa perubahan.
Mereka, beserta George Harrison dan Pete Best, kemudian
membentuk Quarrymen Skiffle Group. Lalu ganti nama dengan
Moondogs, lalu ganti lagi menjadi Moonshiners. Akhirnya jadi
Silver Beatles. Ketika itulah grup anak-anak Liverpool itu
ditemukan Brian Epstein, Oktober 1961. Dan secara resmi, Epstein
jadi manager The Beatlcs pada Januari 1962-sampai meninggalnya
pada tahun 1970, dan bersama dengan itu The Beatles bubar.
Ringo Starr, yang nama aslinya Richard Starkey, masuk
menggantikan Pete Best 1963. Epstein,begitu jadi manager scgera
mendandani :mak-anak Liverpool itu menjadi Teddy Boys yang rapi.
Sang manager membellkan pakaian bikinan perancang terkemuka
Pierre Cardin.
Rambut mereka yang acak-acakan dicukur rapi, dan potongan
seperti itu kemudian disebut "potongan biduan" atau disb mop.
Nama mereka begitu cepat melesat lewat album-album pertama love
Me Do. She Loves You, Please, Please, Me, dan With The Beatles.
Lennon menikah dengan Cynthia Powell 1962. Sesudah Deranak
satu orang, laki laki (Julian), mereka bercerai, 1968. Dan ia
kawin lagi dengan janda Yoko Ono. Tapi ketika Lennon mengalami
kekalutan, Oktober 1973 pergi meninggalkan Yoko dengan begitu
saja. Ia memutuskan untuk bercerai tapi tak berani bilang
terus-terang. Ia hanya mengatakan akan bel i koran dan tak
pulang-pulang selama dua tahun. Ia mabuk mabukan dan jiwanya
guncang Namun 1975 ia kembali ke pangkuan Yoko -- yang tcrnyata
begitu dicintainya. Mereka kemudlan membeii tanah yang luas yang
kini ditaksir bernilai US$235 juta (sekitar Rp 150 milyar).
Dengan kematiannya, barang kali banyak orang tak bisa
membayangkan bagaimana jadinya dunia (musik) seandainya The
Beatles tak pernah ada.
Padahal, ah, tentu saja akan ada yang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini