Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"DIN, mari makan sama-sama Bapak," kata Letjen H.M Sarbini
kepada wartawan Antara Nurdin A.S. Si wartawan cuma menjawab,
dia lagi tugas. "Ya sudah," kata Sarbini lagi. "Kalau begitu,
tidak mau ikut sama Bapak." Dan Nurdin menjawab: "Bapak duluan,
saya belakangan." Sarbini, melihat Nurdin membawa kamera (dan
Nurdin ini memang selalu bawa kamera dengan dandanan yang wangi
rapi). minta dipotret.
Tidak cukup sekali dua, tiga kali Nurdin harus menjepretkan
kamera. "Sebab kalau (gagal sekali ini/tidak bisa motret saya
lagi," ujar Sarbini. Malam itu Sarbini - demikian juga para
menteri dan penjabat tinggi lainnya mengenakan stelan
hitam-hitam resmi yang disebut dinner jacket, hadir pada
jamuan negara di Istana Negara untuk resepsi 17 Agustus.
Sarbini orangnya pendiam. Kalau rekan-rekan menteri lainnya
bergurau dia juga turut ketawa. Sesekali bahkan menimpali
dengan kalimat yang kena dan lucu. Pendiamnya Sarbini tidak
berbau keangkuhan atau keangkeran. Para wartawan, apalagi yang
telah dikenalnya lama, sering diajak apa saja bagai mengajak
seorang teman.
Tanggal 21 Agustus HM Sarbini meninggal. Usianya 63 tahun.
Biarpun telah dengan cepat dibawa ke ICCU RS Ciptomangunkusumo,
jantungnya tidak bisa diselamatkan. Orang kelahiran Kebumen dan
ayah dari seorang anak yang telah besar ini, dikuburkan di Taman
Pahlawan Kalibata keesokan harinya.
Tahun 1934 Almarhum duduk sebagai pegawai Badan Kesehatan
Muhammadiyah di Semarang. Tahun 1943 masuk opsir Peta di Gombong
hampir bersamaan dengan Presiden Suharto. Kariernya dalam
kemiliteran menanjak terus, dan tahun-tahun 1956 - 1959 menjadi
Panglima Divisi V Teritorial V Brawijaya. Selesai Seskoad, tahun
1960-1964 duduk sebagai Panglima Divisi VII/Diponegoro (sekarang
Kodam). Tahun 1964 - 1966 Menteri Urusan Veteran &
Demobilisasi, kemudian Menteri Transkop & Koperasi. Jabatan
terakhir: Wakil Ketua I DPA. Almarhulll juga menjabat Ketua
Legiun Veteran, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Nasional Pramuka
dan Ketua Yayasan Pesantren Luhur Pendidikan Tinggi Da'wah
Islamiyah (PTDI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo