Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meramaikan piala thomas

Ketika final piala thomas, marini membagi-bagikan bendera merah putih untuk penonton. idris sardi memimpin koor halo-halo bandung saat kedudukan 2-2.(pt)

10 Mei 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA pasangan Liem Swie King--Bobby Ertanto terjungkal dikalahkan pasangan Cina, pasangan yang lain Marini-Idris Sardi berkaca-kaca mata mereka. Dan ini bukan karena mereka mengantuk, atau capek memelototi pertandingan lebih dari empat jam ini. "Mereka sudah berjuang semaksimal mungkin. Itu yang lebih penting ketimbang kalah atau menang," ujar Marini terharu. Penyanyi yang gila bulu tangkis ini - di rumahnya ada lapangan bulu tangkis - sudah datang pukul 4 sore di Istora Senayan, Ahad lalu, ketika final Piala Thomas. Ia membawa 120 bendera merah putih ukuran kecil, yang dibagi-bagikan kepada penonton. Marini sendiri memegang bendera besar, juga sebuah ujung saksofon yang dijadikan trompet. Tidak mengherankan, penonton di VIP barat Istora itu paling gaduh. Selain pasangan Marini, juga ada pasangan Dicky Zulkarnaen dan Mieke Wijaya. "Tahan, King, tahan," Marini berteriak-teriak terus tadinya. Tidak capek? "Kapan lagi bisa berteriak seperti ini," ujar Marini. Suaminya, Idris Sardi, malah memimpin koor menyanyikan Halo-Halo Bandung ketika kedudukan berimbang, 2-2, antara Indonesia dan Cina. "Saya ini cinta banget sama bulu tangkis. Saat ini dari dunia olah raga kita hanya bulu tangkis yang punya pamor di dunia internasional." Dukungan Marini tak cuma di lapangan. Sabtu siang pekan lalu, ia membawa tiga susun buah-buahan ke markas pemain Uber Cup. Katanya, itu melambangkan perempat final, semifinal dan final. Kenapa tak ada susunan yang melambangkan juara? "Nanti, jangan mendahului Tuhan," ujar Marini waktu itu. Dan benar, jangan mendahului Tuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus