Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DALAM usianya yang 74 tahun, Haji Abdulkarim d/h Oei Tjeng Hien
nampak masih gesit. Tokoh Muhammadiyah kelahiran Padang ini
pernah menjabat Ketua Umum PITI (Persatuan Islam Tionghoa
Indonesia) yang kemudian diganti menjadi Pembina Iman Tauhid
Islam.
Pada perayaan Maulid Nahi yang diselenggarakan Bakom PKB (Badan
Komunikasi Penghayat Kesatuan Bangsa) Pusat beberapa waktu lalu
ia masih sempat menjadi penceramah. Peringatan itu
diselenggarakan di Gedung Kebangkitan Nasional, mendapat
sambutan antara lain dari Ketua Umum Balom PKB Sindhunata SH,
dan dihadiri Moh. Roem dan isteri, Dirjen Bimas Islam 8 Urusan
Haji Burhani Tjokrohandoko, Ridwan Saidi. Ada juga H. Hussin,
Direktur PT Bintang Tujuh yang juga non-pri.
Haji Abdulkarim adalah bekas anggota Dewan Pertahanan Daerah dan
Ketua Cabang Fons Kemerdekaan di Bengkulu. Ia punya sejarah
dalam hubungan Bung Karno dan Fatmawati waktu presiden RI itu
dulu dibuang ke sana -- bahkan ia pula misalnya yang menyuruh
Fatmawati mengaji dan lain-lain. Selain pengusaha ia juga
anggota Parlemen (1957-1960), anggota Pimpinan Pusat Parmusi
(1968-1970), Pimpinan Harian Panitia Penyelenggara Pembangunan
Mesjid Istiqlal (1967-1974). Tapi tidak hanya H. Abdulkarim yang
masih bersemangat. Hari itu juga hadir H. Abdussomad (Yan A
Siong) yang sudah lebih 80 tahun tapi masih giat berda'wah.
Di akhir ceramahnya, Haji Abdulkarim mengutarakan bahwa
kepercayaan kepada Allah bukan sekedar niat, tapi wajib diiringi
amal dan ibadah. "Seseorang yang haus, tentu tidak cukup hanya
dengan niat mau minum," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo