Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"SIAPA bilang nama saya Doris Syarifah? Ini kan kerjanya Nya'
Abbas Acub!". Pemegang peran dalam film Inem Pelayan Sexy nama
sebenarnya adalah Doris Rita Callebaut. Ayahnya, Emil Callebaut
(yang berbapak Belgia dan ibu Sumenep) karyawan film. Seperti
pengakuan Emil Callebaut, Doris lahir di dalam studio Tan Eng
Wong Bros Film di Jatinegara, Jakarta, 26 tahun lalu. "Waktu
umurnya 3 bulan Doris malah sudah main film", kata Emil. Tahun
1952, dalam film Kesuma Hati diperlukan seorang bayi. "Biarpun
sebetulnya saya tidak tega karena lampu film keras sekali", kata
Emil lagi. "Dan rupanya kariernya memang di film. Yah, mau
bilang apa?".
Doris sendiri, setelah Inem Pelayan Sexy laris, menyatakan:
"Main film itu enak". Dia mengaku untuk Inem, Doris mendapat
honor satu juta rupiah. Tiga buah film yang pernah diterjuninya:
Embun Pagi Gembong Jakarta dan Marina. Tapi rupanya baru Inem
Pelayan Sexy yang bisa mengorbitkan namanya. Juga sebuah rumah
yang nyaman ("Ini rumah kontrakan, setahun lagi habis") dan
sebuah mobil baru telah membuat kehidupan Doris dan kedua
anaknya (Larasati, 4 tahun dan Nyo Nyo, 2 tahun) serta
adik-adiknya, lebih enak.
Kehidupan Doris penuh liku-liku dan rumit juga. Ibu Doris,
seorang wanita berasal dari Ciamis dan bernama Wilhelmina,
bercerai dengan suaminya, Emil. Umur Doris waktu itu 5 tahun.
Menurut pengakuan Emil, Wilhelmina ada main dengan orang lain -
dan ini mengakibatkan Doris dan adik-adiknya harus masuk asrama
St. Vincentius, Jatinegara. Emil yang tidak punya rumah, sering
tidur di studio Persari -- dan berkenalan dengan seorang penata
rias dari Sala yang bernama Poniah. Menikahlah mereka.
Doris, selepas dari asrama dan unat SGTK Santa Maria, menikah
dengan Supono. Kawin muda, dan sering bertengkar, mereka
menghasilkan Larasati lantas bercerai. Dia menikah lagi dengan
Panggabean dengan hasil Nyo Nyo. "Karena dia main serong,
sayapun main serong", kata Doris yang memang suka blak-blakan.
Lalu mereka pun bercerai pula. Hingga kini dia belum berniat
menikah lagi. Janda kembang ini, ketika ditanya apakah kalau
menikah lagi dia akan pilih pejaka atau duda, sambil berkelakar
menjawab: "Mana ada perjaka di Jakarta. Kalau mau perjaka cari
di desa. Tapi yang penting adanya kesesuaian".
Berkulit halus, bertubuh yahud dengan tinggi badan 160 cm dan
berat 50 kg, perempuan ini seperti dibayangi bintang terang
kini. Candi film dengan produser Andi Suharto akan membuat
cerita Inem Pelayan Sexy seri kedua dengan Doris tetap sebagai
peran utama. Meskipun film seri kedua kerapkali lebih jelek dari
seri pertama, tapi banyak yang memastikan untuk masa-masa
mendatang bintang baru ini bisa dengan mudah mengalahkan bintang
film seperti Yati Octavia. Doris memang dinilai lebih mantap.
Siapa tahu ini berkat liku-liku hidupnya sendiri yang beragam.
Sebelum main film, Doris pernah punya profesi yang agak
kontradiktif. Pertama, sekeluarnya dari SGTK, Duris mengajar
di Taman Kanak-kanak Polonia selama dua tahun. Rupanya ibu
guru yang cantik ini tidak bisa bertahan karena gajinya kecil.
Dia pindah kerja -- di sebuah klab malam, sebagai hostes. Tapi
untuk semua itu Doris berkata: "Saya ingin membenamkan masa
lalu saya".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo