Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUDAH dikabarkan ada kebijaksanaan baru di bidang pajak. Dan
Dirjen Pajak, drs Sutadi Sukarya, menuturkan bahwa instansinya
pernah 'dipecundangi' wajib pajak.
"Saya punya pengalaman pahit," katanya akhir Maret lalu.
Dikisahkannya ada mobil-mobil mewah yang importirnya harus
diketok dengan pajak yang tinggi. "Begitu petugas pajak mengejar
alamatnya, ternyata bukan kantor atau rumah. Tapi . . . kuburan.
Apa kita tidak jengkel?"
Bahkan ada yang lebih sembrono. Di daerah Magelang misalnya
menurut Sutadi ketika alamat yang diberikan si wajib pajak
didatangi, nomornya ketemu. Rumah itu pun jelas. Tapi masya
Allah ternyata rumah Kepala Inspeksi Pajak setempat. Di Bandung
pun, katanya, tak kurang dari kantor Inspeksi Pajak Jawa Barat
sendiri yang jadi bulan-bulanan alamat seorang wajib pajak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo