Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PEMENANG Piala Citra I tahun 1978, Joice Erna mulai putar
haluan. Sudah empat bulan ia jadi penjaja komputer merk Ohio.
Sudah tidak laku sebagai bintang film? Joice, 27 tahun, mengaku
tawaran cukup banyak. Cuma ia mulai selektif. Ia mau main kalau
ceritanya benar-benar berkenan di hatinya. "Soalnya, Deasy mulai
nggak mengizinkan saya main film tiap sebentar," katanya. Deasy,
9 tahun, putri sulungnya yang sekarang duduk di kelas tiga SD,
menurut Joice, mulai ogah ditinggal di rumah bersama adik dan
pembantunya saja.
Sebagai penjaja Joice terbilang sukses. Selama empat bulan sudah
lima unit komputer yang dijualnya. Honornya? "Rahasia," ujar
Joice. Tapi ada yang bilang Joice mendapat imbalan antara 10
sampai 20%. Harga jual komputer antara Rp 10 juta sampai Rp 50
juta tiap unit. Lumayan.
Tentang resep keberhasilan Joice merayu pembeli, menurut salah
seorang adiknya, dikarenakan dia perempuan. Dan cantik pula,
bukan?
Terakhir, pertengahan 1982, Joice, janda dua kali main dalam
film Neraca Kasih. Ia berharap, kalau diizinkan Deasy, bisa main
dalam Gundik Jepang arahan sutradara Syumanjaya yang akan
shooting Februari. Boleh Deas?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo