Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Salahuddin Wahid: Rumah Masa Depan

15 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebulan terakhir, Salahuddin Wahid, 64 tahun, mondar-mandir ke Jombang, Jawa Timur. Ia siap menempati rumah barunya sejak menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng mengganti-kan pamannya, KH Yusuf Ha-syim, 13 April lalu.

Rumah itu tak asing lagi bagi Salahuddin. Rumah itu dibangun- ka-keknya, KH Hasyim Asy’arie, pen-diri Tebuireng, pada 1899. Ti-ga tahun lebih ia tinggal di ru-mah itu sewaktu kecil. Ia masih i-ngat ketika pertama kali ada se-rang-an udara dari pasukan seku-tu pada periode agresi militer. Ia terjatuh. Kepalanya bocor akibat terantuk bak mandi. Ada pula pengalaman saat ia balita. Saat bermain, tiba-tiba mobil yang diparkir mundur. Ia selamat, tia-rap di antara dua ban mobil.

Meski Salahuddin sudah mondar-mandir, sang istri masih gamang. Dia tak tahu harus berbuat apa di sana. Salahuddin menenangkan istrinya. Tuhan pasti memberinya bekal ekstra untuk memimpin pondok de-ngan 1.500 santri itu. Salahuddin- pun mengaku pasrah bila akhir hayatnya harus berada di Tebu-ireng. ”Kalau meninggal nanti, kan tinggal menyeberang saja,” katanya sambil menunjuk pemakaman keluarga yang ter-letak di kompleks pesantren.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus