NENO Warisman, 25 tahun, penyanyi dan pemain drama, seperti sedang bertapa. Tiba-tiba ia menghilang dari peredaran. Ke mana sih kau, Neno? "Saya masuk kampus lagi. Biasanya kan cuma jadi turis. Saya sedang berusaha keras menyelesaikan skripsi saya," kata mahasiswi tingkat akhir Sastra Prancis UI ini kepada TEMPO. Kalau tak ada aral melintang, dua atau tiga bulan lagi skripsinya rampung. Dan Neno jadi sarjana. Agar tak ada aral melintang itulah Neno "bersamadi". Beberapa tawaran show terpaksa ditampiknya. Termasuk untuk mengisi sebuah acara menarik di TVRI Yogyakarta, yaitu Lembar Sastra dan Budaya. "Semula, saya ingin mengajak Neno membaca puisi religius khusus untuk bulan Puasa ini," kata Retno Intani, pengarah acara di TVRI Stasiun Yogyakarta. Untuk Neno sudah disiapkan dua buah puisi karya Direktur Televisi Ishadi dan teman membaca puisinya, Emha Ainun Nadjib. Tapi itulah, tampaknya skripsi di atas segala-galanya. Namun, sesungguhnya ada alasan lain, kenapa Neno ogah tampil di TVRI Yogyakarta. "Pak Ishadi juga keberatan kalau puisinya dibacakan. Padahal, sudah sering lo Pak Ishadi baca puisi, misalnya, waktu peresmian masjid di Yogya," ujar Neno lagi. Artinya kebetulan. Ishadi keberatan, Neno kerepotan. Lantas, soal show di pentas? "Itulah yang menggoda. Habis, gimana, ya. Kan senang sekali kalau dapat show," katanya lagi. Antara senang dan jadi sarjana akhirnya diperdebatkan, dan Neno memilih konsentrasi penuh ke skripsi itu.