Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Suka membangga diri

Putri ferdinand marcos, imee, mendapat sorotan. ia dinilai punya pandangan khas, suka membanggakan diri sebagai anak presiden. tapi ia tak setuju dengan uu darurat.

14 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANYAK yang berpendapat bahwa anak-anak Ferdinand Marcos lebih Barat ketimbang Pilipino. Tentu saja bukan hanya karena ketiganya disekolahkan di luar negeri. Maria Imelda atau biasa dipanggil Imee (21 tahun) sekolah di Princeton, AS. Adiknya, Ferdinand Junior dan biasa dipanggil Bong-Bong (18 tahun) sekolah di Oxford. Inggeris dan adiknya lagi Ireme (16 tahun) di St. Mary's Convent, di negara yang sama dengan Bong-Bong. Yang kini banyak mendapat sorotan: Imee. Bukan saja kecantikannya melebihi ibunya dulu, tapi pandangan-pandangannya khas juga. Ketika dianya: apa sih enaknya jadi anak seorang Presiden. Imee menjawab: "Tidak mengalami keruwetan ialu lintas seperti anda semua". Imee senang keliling kota di Manila dengan menyetir sendiri sedan kecilnya bikinan Jepang. Biasanya, ke mana dia pergi selalu ada sebuah jeep penuh dengan tentara sarat senjata sebagai pengawal. Imee - yang beberapa waktu yang lalu main sandiwara The Diary Janne Frank dan katanya beermain bagus tidak mau memberi komentar kepada wartawan South China Morning Post tentang politik orangtuanya. "Saya telah pergi terlalu lama. Tujuh tahun penuh", katanya. "Saya hanya pulang sesekali untuk menikmati matahari, makan enak dan dimanjakan keluarga dan pelayan". Tentang UU Darurat: "Sulit bagi seorang Marcos untuk tidak menyetujuinya. Tapi ini bukan berarti saya setuju. Jadi sulit untuk menyatukan dua hal yang bertentangan itu. Ayah saya setiap harinya kini bicara tentang keadilan, keadilan dan keadilan? terus. Mungkin dia kini bertambah tua. Atau jadi lebih bijaksana, saya tidak tahu". Tadinya Imee merencanakan pergi ke Peking, "untuk menjernihkan jiwa saya dan menyederhanakan kehidupan saya", katanya. Tapi setelah Mao Tsetung meninggal, keinginannya tak terkabul. "Dan di sinilah saya, di rumah. Daripada menganggur, saya masuk Universitas Pilipina dan turut Kabataang Brangay". Yang terakhir adalah organisasi pemuda proyek ayahnya. Berbicara tentang ibunya yang jadi Gubernur Manila dan duta khusus bagi ayahnya Imee berkata: "Daya kerjanya memang bukan main. Kami kalau bekerja memang tidak pernah tanggung-tanggung. Ibu saya dan saya saling mencintai memang, tapi kami tidak bisa kumpul terlalu lama. Kami akan saling menteror". Imelda Marcos selalu tidak setuju setiap Imec mempunyai pacar haru. "Saya ini tidak merokok. Tidak minum, tidak mengganja. Saya kan bersih, dari pandangan mereka yang mengatakan ketika hal itu kotor. Mau apa lagi? Saya tidak mengeluarkan pendapat apa saya setuju atau tidak tentang UU oarurat. Saya membaca semua buku, saya tidak setuju bentuk perkawinan yang diatur. Ayah dan ibu saya itu memang pasangan aneh, dan perkawinan mereka toh tidak bisa lain dari yang sekarang. Saya tidak mau perkawinan tradisi begitu. Tahun depan saya akan kembali ke Princeton. Masih satu setengah tahun lagi saya harus menempul sarjana hukum saya".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus