Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Tak Kapok Lempar Kok

MODEL dan aktris Jenny Zhang Wiradinata mesti berlatih hingga empat bulan untuk berperan sebagai pelatih bulu tangkis dalam film Susi Susanti: Love All.

26 Oktober 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam film yang sedang tayang di bioskop itu, Jenny berperan sebagai Liang Chiu Sia, pelatih Susi Susanti.

Sosok Liang Chiu Sia begitu menyihir Jenny sejak pertama kali bertemu. Menurut dia, sang pelatih memiliki aura tegas, detail, dan perfeksionis. “Awalnya enggak berani menyapa dan kelihatannya tegas banget,” tutur Jenny saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pertengahan September lalu.

Jenny, 39 tahun, belajar banyak dari pelatih yang mengantar Susi meraih medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992 itu. Meski mengetahui Jenny belajar untuk keperluan syuting film, Liang Chiu Sia tetap melatihnya dengan serius, dari cara berdiri hingga cara memegang raket dan kok. “Salah dikit langsung dikoreksi. Harus benar. Beliau ngelatih saya kayak ngelatih atlet, he-he-he...,” ucap Jenny.

Salah satu metode latihan yang cukup sulit, kata Jenny, adalah saat melempar kok. Dalam satu waktu, sebelah tangannya harus penuh deretan kok, lalu tangan lainnya harus bisa melempar kok tanpa jeda. “Lempar bola (kok) ini paling susah karena harus cepet banget,” ujarnya.

Saat pengambilan gambar dimulai, Jenny tetap berhubungan dengan pelatih 70 tahun itu. Jenny rutin mengirim foto penampilannya. “Main yang bagus, ya,” tutur Jenny, menirukan pesan sang pelatih.


 

Gamaliel Tapiheru. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

 

Tak Bisa Bilang Tidak

DUA bulan setelah vakum dari grup vokal GAC untuk berkarier solo, target Gamaliel Tapiheru tidak kunjung tercapai. Sebab, penyanyi R&B kelahiran Jakarta itu malah sibuk membantu pembuatan single anyar Audrey dan Cantika, rekannya di GAC.

Gamaliel, 29 tahun, tidak bisa menolak permintaan tolong orang-orang di sekitarnya. Sejumlah musikus memakai keahliannya, dari menyutradarai klip video sampai menggubah lagu, termasuk Raisa, yang bulan lalu meluncurkan single baru. “Ini semua karena aku yang banyak mau dan seneng banget membantu teman-teman,” ujar Gamaliel di Jakarta, Rabu, 9 Oktober lalu.

Kini Gamaliel berfokus menulis lagu untuk dirinya. “Ini fixed terakhir bantuin project teman,” katanya. Dia berjanji menarik diri dari pergaulan. Gamaliel mengingat dua album GAC bisa mereka rampungkan tepat waktu karena menyediakan waktu khusus di luar negeri.

Tekadnya sudah bulat. Seorang teman yang minta bantuan mesti bersabar menunggu single solo Gamaliel rampung. “Dia sampai mengundur jadwal pembuatan album karena nungguin aku, he-he-he...,” ujarnya.

 


 

Hannah Al Rashid. TEMPO/Ratih Purnama

 

Macet Ide

HANNAH Al Rashid kecele. Tiga tahun lalu, aktris yang berperan dalam Ratu Ilmu Hitam karya Kimo Stamboel—tayang mulai 7 November 2019—ini terjun ke dunia blog video. Dia tergoda omongan teman-temannya yang menyebut YouTube sebagai tempat mencari uang yang gampang.

Video awal Hannah, yang berisi kegiatan hariannya, termasuk hujan-hujanan keluar-masuk gang naik ojek online, diserbu ribuan penonton. Namun, sejak tahun lalu, kanalnya tidak lagi menampilkan video baru. “Tidak ada ide,” katanya di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Rabu, 9 Oktober lalu.

Bagi Hannah, blog video adalah tempat mempraktikkan ilmu penyutradaraan. Jadi harus ada konsep matang, seperti yang dia tuangkan dalam serial talk show di kanalnya yang memampangkan pengalaman selebritas terkait dengan perundungan seksual—kejahatan yang pernah menimpa Hannah.

Hannah, 33 tahun, baru belakangan menyadari kunci sukses YouTuber adalah konsistensi membuat konten—sesuatu yang tidak dia miliki. Begitu ada teman menanyakan kenapa video barunya tidak kunjung muncul, aktris berdarah Bugis-Prancis itu langsung ngegas dengan mengatakan dia membuat video untuk dirinya sendiri, bukan orang lain. Di samping itu, ada alasan lain. “Sampai sekarang belum dapat duit dari vlog,” ujar Hannah, tersenyum kecut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus