Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga tahun silam, ia seorang calon Wakil Presiden Indonesia. Kini, ia bergerak di dataran lain, dengan misi luhur: meredupkan konflik Syiah-Sunni, juga Hamas-Fatah. Paling tidak, membukakan pintu-pintu dialog, menghidupkan jalur-jalur komunikasi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo