Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sesungguhnya ia kikuk di depan kamera. Tapi Fajar Merah, putra penyair Wiji Thukul, bisa melaluinya dengan baik hingga film Nyanyian Akar Rumput kelar. Pada 16 Januari lalu, film dokumenter karya sutradara Yuda Kurniawan itu mulai diputar secara serentak di 16 bioskop di Indonesia. Berbeda dengan Istirahatlah Kata-kata garapan Yosep Anggi Noen yang berfokus pada sosok Wiji Thukul, Nyanyian Akar Rumput memotret Fajar Merah dan grup musiknya, Merah Bercerita, yang memusikalisasi puisi-puisi Wiji Thukul.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo