TEMPO.CO, Surabaya - Sekretaris Hubungan Masyarakat Universitas Airlangga Aris Armuninggar mengatakan tidak tahu alasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, tidak memberi izin penyelenggaraan acara debat publik calon presiden rakyat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis universitas tersebut.
Menurut Aris, pada dasarnya Unair tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan yang digagas oleh Komite Konvensi Rakyat tersebut. "Unair hanya ketempatan saja," kata Aris, Jumat, 3 Januari 2014.
Menurut Aris, panitia debat capres hanya menyewa aula gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sehingga sebanarnya pelaksana kegiatan itu bukan Unair. Menteri Nuh, kata Aris, mengirimkan surat pelarangan ke fakultas dan ke panitia penyelenggara. "Kami tidak bertanya alasannya apa. Tapi saya kira sikap Mendikbud itu bukan bentuk intervensi terhadap Unair," kata Aris.
Aris menduga terdapat alasan-alasan khusus terkait pembatalan acara tersebut. Sebagai civitas academica, kampus memang harus netral dari hal-hal yang berbau politik praktis. "Mungkin alasan beliau itu," kata dia.
Minggu, 5 Januari 2014, sedianya akan diadakan debat capres rakyat yang dijaring oleh Komite Konvensi Rakyat. Acara yang semula akan diadakan di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair dialihkan ke Hotel Majapahit setelah tidak mendapat lampu hijau dari M. Nuh.
Komite Konvensi Rakyat yang diketuai K.H. Salahudin Wahid menjaring tujuh tokoh di luar calon yang diusung partai. Mereka adalah Anni Iwasaki (tokoh perempuan), Isran Noor (Bupati Kutai Timur), Ricky Sutanto (pengusaha), Rizal Ramli (ekonom), Sofjan Siregar (Rektor Universitas Islam Indonesia), Tony Ardie (aktivis senior), dan Yusril Ihza Mahendra (bekas menteri).
EDWIN FAJERIAL
Berita Terpopuler:
Ini Buku Baasyir yang Disebut Legalkan Perampokan
Album Baru, Beyonce Rekam 80 Lagu
Ahok Naik Mobil Dinas, Jokowi: Lihat Saja Nanti
Ucapan Baasyir Soal JIL sampai Presiden Kafir
Pindah ke PDIP? Ahok Menjawab Santai
Gunakan Kata Allah, Malaysia Sita 321 Alkitab