TEMPO.CO , Yogyakarta: Ketua Panitia Pengawas Pemilu Yogyakarta Agus Triyanto mengatakan potensi calon legislator untuk stres lebih besar pada Pemilu Legislatif 2014. Sebab, hampir seluruh biaya kampanye dibebankan pada caleg yang maju. Hal ini sesuai ketentuan dalam Pasal 5 ayat 1 Undang Undang Pemilu Nomor 8 Tahun 2012. Di mana menganut sistem proporsional terbuka untuk kampanye.
“Partai sudah tak banyak cawe-cawe (ikut campur) pendanaan, caleg yang modalnya besar bisa jor-joran benar kali ini tanpa kontrol,” kata Agus, Kamis, 6 Februari 2014.
Agus sendiri sempat mendapati caleg baru di wilayah Kota Yogyakarta yang sudah menghabiskan biaya nyaris setengah miliar rupiah untuk membuat alat peraga. Padahal kampanye belum dimulai.
Sementara persaingan politik satu caleg dan lainnya di Kota Yogyakarta juga relatif sengit, dengan rasio 1:9. Dari 360 caleg yang ada, bersaing mendapatkan 40 kursi DPRD Kota Yogyakarta. Artinya bakal ada 300 lebih caleg yang bakal tersingkir.
“Sudah biaya tinggi, persaingan lebih ketat, stress pun gampang sekali karena modal terkuras,” kata dia.
Untuk menampung potensi lonjakan caleg yang stress, sebanyak dua klinik kejiwaan di wilayah Kota Yogyakarta sejak pekan ini disiapkan. Kedua klinik kejiwaan itu disiapkan khusus Rumah Sakit Puri Nirmala dan Rumah Sakit Wirosaban Kota Yogyakarta. (Baca juga: Ketika Badut Melamar Jadi Calon Legislator)
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Di Rumah Fahmi Idris, Ical dan Kalla Duduk Berdampingan
Anas Urbaningrum: Ibas Bisa Diperiksa di Istana
Ruhut: Anas Cuma 'Kumur-Kumur' di Kasus Century
Ruhut: Anas Urbaningrum Ingin Tarik Ibas Masuk Jurang
Anas Urbaningrum Dicecar KPK Soal Kongres Demokrat