TEMPO.CO, Yogyakarta - Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kulon Progo melihat adanya potensi golput atau tidak memilih dalam Pemilu 2014 mendatang di wilayahnya. “Berkaitan dengan program pemerintah yang ditolak warga,” ujar Ketua Panwaslu Kulon Progo M. Puja Rasa Satuhu, Rabu, 12 Maret 2014.
Dua program pemerintah itu adalah megaproyek penambangan pasir besi, termasuk pabrik bijih besi oleh PT Jogja Magasa Iron dan pembangunan bandara baru oleh PT Angkasa Pura di pesisir pantai Kulon Progo. Kedua proyek ini akan menggusur ribuan penduduk. "Kami pasif saja, enggak peduli. Karena negara dan birokrat tak bisa dipercaya," kata juru bicara warga yang bergabung dalam Paguyuban Petani Lahan Pasir (PPLP) Kulon Progo, Widodo, kepada Tempo, Rabu, 12 Maret 2014.
Birokrasi yang dia maksud adalah pemerintah Kulon Progo, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, juga pemerintah pusat. Menurut Widodo, jika warga mengikuti pemilu, sama saja menyatakan setuju dengan kebijakan penambangan pasir besi yang menggusur mereka dari lahan pertanian. "Enggak usah datang ke TPS (tempat pemungutan suara)," kata Widodo.
Namun dia membantah ada ajakan kepada penduduk untuk golput. Jumlah anggota PPLP yang punya hak pilih berkisar sepuluh ribu orang. "Kami kan warga yang sakit. Kalau sakit, petugas TPS yang datang ke rumah," kata Widodo. Sakit yang dimaksud adalah sakit hati atas kebijakan pemerintah yang mengizinkan penambangan dan pembangunan pabrik itu.
Sikap yang sama dipegang penduduk yang bergabung dalam paguyuban Wahana Tri Tunggal (WTT) yang menolak digusur dari lahannya untuk proyek bandara. Sikap pasif itu, menurut koordinator paguyuban, Martono, karena didorong sikap DPRD Kulon Progo yang pasif terhadap persoalan warga yang terdampak rencana pembangunan bandara di Kecamatan Temon.
Menurut Puja Rasa Satuhu, dia sudah menyampaikan potensi golput akibat kasus megaproyek itu kepada peserta pemilu. Pada Pemilu 2009 lalu, jumlah golput di Kulon Progo mencapai 25 persen. Penyebabnya, banyak penduduk dalam daftar pemilih tetap berdomisili di luar Kulon Progo. Puja belum bisa memprediksi persentase potensi golput kali ini. "Enggaklah kalau sampai 50 persen. Saya harap lebih kecil," kata Puja.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita terkait
Deklarasi Pencapresan Jokowi 20 Maret?
Jokowi Soal Target Suara PDIP di Pemilu 2014
Arti Jawaban Jokowi Soal 'Saya Titip Jakarta'