TEMPO.CO, Semarang - Menjelang pemilu legislatif, jumlah uang yang diedarkan Bank Indonesia Wilayah V Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat. Nilai uang keluar atau outflow dari Bank Indonesia sejak Januari hingga Februari 2014 mencapai Rp 1.658 miliar. Jumlah itu meningkat 36 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 senilai Rp 1.216 miliar.
"Penukaran uang yang dilakukan oleh masyarakat menjelang pileg juga meningkat," kata Kepala Divisi Akses Keuangan, UMKM dan Komunikasi Bank Indonesia Wilayah V, Hesti Candra Sari, dalam pernyataan resminya yang disampaikan Kamis petang, 13 Maret 2014.
Selama Januari hingga Februari 2014, jumlah penukaran uang mencapai Rp 68,058 miliar, atau meningkat 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 48,588 miliar. "Jumlah uang penukaran yang meningkat pecahan 50 ribu, 20 ribu dan 10 ribu," kata Hesti menambahkan.
Diperkirakan selama triwulan I tahun 2014 antara Januari hingga Maret, atau menjelang pemilihan umum legislatif 9 April nanti, jumlah uang yang keluar akan meningkat sekitar 35 persen. Adapun jumlah penukaran uang meningkat 40 persen. (Baca: Pemilu Sumbang Pertumbuhan Ekonomi 0,1 Persen)
Peningkatan itu terkait erat dengan belanja dan konsumsi dalam rangka pemilihan umum legislatif. Menurut Hesti, rata-rata pelaku usaha mensyaratkan pembayaran secara tunai ketika melayani transaksi belanja politik. "Sehingga permintaan dana tunai meningkat karena pelaku bisnis tak mau spekulasi menerima order dari politikus secara sembarangan," katanya. (Baca: Jokowi-Ahok Maju Pilpres, Gerindra: Balikkan Foke!)
EDI FAISOL
Terpopuler:
Jokowi-Ahok Maju Pilpres, Gerindra: Balikkan Foke!
Akbar: Jokowi Capres, Ical Harus Habis-habisan
Rapat Partai Urungkan Jokowi Ajak Mega ke Kota Tua