TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Migrant CARE Anis Hidayah mengatakan terdapat sisa surat suara sebesar 110.065 dari pemilihan legislator yang diselenggarakan pada 30 Maret 2014 di Hongkong. Daftar Pemilih Tetap pada Pemilu 2014 sebesar 117.065. "Dari jumlah tersebut yang terpakai hanya tujuh ribu kertas suara," kata Anis saat dihubungi pada Senin, 31 Maret 2014.
Anis dan beberapa pegiat Migrant Care mengunjungi Hongkong kemarin, 30 Maret 2014. Saat itu, lembaganya memantau Pemilu yang diselenggarakan lebih dulu daripada di dalam negeri (early voting). Pemilih, kata dia, memberikan hak suaranya melalui pos dan mengunjungi di tempat pemungutan yang terletak di Taman Victoria. "Yang mencoblos kebanyakan buruh."
Dari tujuh ribu pemilih itu, kata Anis, tiga ribu di antaranya adalah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap. Sisanya, mereka yang tidak terdaftar, tapi tetap menggunakan hak pilihnya. Kondisi ini, kata dia, menandai bahwa mekanisme pemilihan langsung di area publik belum efektif. Katanya, sosialisasi dari petugas pemilihan luar negeri juga masih rendah. "Validitas DPT Luar Negeri Hongkong yang mencapai 117.065 juga dipertanyakan," kata dia.
Migrant CARE meminta agar Badan Pengawas Pemilu di Hongkong memastikan tak ada penyalahgunaan terhadap sisa kertas tersebut. "Harus dipastikan sisa kertas suara tidak digunakan untuk menggelembungkan suara," katanya.
Ia juga berharap dalam pemilihan presiden, Penyelenggara Pemilu Luar Negeri melakukan perbaikan dan validasi terhadap Daftar Pemilih Tetap. Caranya, dengan memperkuat sosialisasi secara aktif di lokasi-lokasi yang menjadi area kumpul buruh migran. Penyelenggara, katanya, harus memaksimalkan sosialisasi di sosial media, seperti website dan Facebook Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hongkong
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler
4 Perwira Pengeroyok Dokter TNI AU Jadi Tersangka
Dokter TNI AU yang Dianiaya Diajak Tutup Kasus?
KPK Soroti Fasilitas Pesawat Dipakai Kampanye SBY
Kecewa Jokowi, Pro-Mega Boikot Kampanye PDIP