TEMPO.CO, Jakarta - Pascale Iskandar, warga negara Indonesia yang menjadi pekerja paruh waktu di Sydney, Australia, menyatakan menerima sosialisasi pemilu legislatif. "Ada, cuma masih kurang," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin, 7 April 2014.
Ia menuturkan calon pemilih dapat mengakses laman www.pemilusydney.com untuk melihat informasi tanggal pencoblosan serta daftar calon anggota legislatif. Pascale menjelaskan hal ini berbeda dari periode sebelumnya. (Baca: Puluhan Ribu WNI di Singapura Ikut Pencoblosan).
Pada 2009, ia menjadi panitia pemilu di sana sebagai anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA). Ketika itu Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney memanggil panitia untuk melakukan sosialisasi pemilu.
Ternyata sosialisasi tersebut sebatas penjelasan cara set up box pemilih dan cara melipat kertas suara. "Dulu cuma kirim surat untuk memilih, sebagai reminder," ucapnya. (Baca juga: Pencoblosan di Bangkok Hanya Disaksikan 2 Partai).
Pelajar Indonesia di Makati, Filipina, Albert Lesmana, menerima pengumuman mengenai pelaksanaan pemilu legislatif melalui pesan pendek. "Waktu itu daftar sebagai pemilih juga karena tahu dari teman, kebetulan dia panitia pemilu," kata Albert. Ia mengungkapkan sosialisasi pemilu legislatif kali ini lebih banyak dilakukan dari mulut ke mulut.
MARIA YUNIAR