TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Mayor Jenderal M. Erwin Syafitri mengatakan berdasar hasil pantauan anak buahnya pemilihan umum legislatif, 9 April 2014, bakal berjalan lancar. "Dari pantauan kami, pileg akan aman," kata Erwin kepada Tempo, akhir pekan lalu di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta.
Saat disinggung soal ancaman gangguan pemilu di beberapa daerah seperti Aceh, Kalimantan, dan Papua, Erwin tetap memprediksi aman. Soal insiden penembakan yang terjadi di Aceh dan Papua, BAIS menganggap kejadian tersebut hanya bersifat lokal. "Hanya gesekan kelompok kecil, terutama partai kecil saja," kata dia.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjanji tak akan menyalahgunakan intelijen untuk memenangkan seseorang atau partai politik tertentu dalam pemilihan umum 2014. Menurut Moeldoko, intelijen TNI hanya digunakan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Memangnya kurang kerjaan saya minta laporan intelijen soal perkiraan pemenang pemilu," kata Moeldoko di kantornya Jumat, pekan lalu.
Moeldoko meminta BAIS menjaga netralitas dalam pemilu 2014. "Saya gantung Kepala BAIS kalau intelijen digunakan untuk pemilu," kata dia.
Untuk pengamanan, Moeldoko melanjutkan, TNI menyiagakan 30 ribu personel untuk membantu pengamanan pemilu. Dia mengingatkan bahwa TNI hanya memberikan bantuan jika Polri selaku pengaman utama meminta bantuan.
"Mulai tanggal 4 April sudah saya perintahkan untuk siaga," kata dia. "Selain 30 ribu, masih banyak personel kami di markas se-Indonesia yang bisa digerakkan untuk membantu Polri jika mendesak."
INDRA WIJAYA
Baca juga:
Prabowo Bilang Pemimpin Jakarta Penipu, Ahok: Termasuk Saya, Dong
Maksud Prabowo Sebut Pemimpin Jakarta Penipu
Ada Jokowi, Media Asing: Pemimpin Tua Beristirahat
Tunjangan Guru PNS Rp 6 Triliun Cair 9 April 2014
4 Maklumat Jokowi Jelang Hari Pencoblosan