TEMPO.CO, Makassar - Ketua Panitia Pengawas Pemilu Makassar, Amir Ilyas, menjadi korban penganiyaan sekelompok orang yang diduga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kecamatan Manggala. “Dosen pidana Unhas itu menjadi korban pengeroyokan,” kata juru bicara Panwaslu Makassar Dede Arwinsyah, Rabu malam, 9 April 2014.
Menurut Dede, kejadian itu bermula ketika Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Manggala meminta formulir C1 di salah satu KPPS di Kecamatan Manggala. Akan tetapi, KPPS menolak memberikan formulir C1 tersebut.
Karena ditolak KPPS setempat, Panwascam Manggala melaporkan hal itu ke Amir. Mendapat laporan tersebut, Amir langsung menuju lokasi. Akan tetapi, Amir malah menjadi korban pengeroyokan.
Dede mengatakan akibat kejadian tersebut Amir mengalami luka lebam di bagian pipi. Selain Amir, Koordinator Divisi Pengawasan Panwaslu Makassar Agussalim juga mengalami perlakuan yang sama.
“Sekarang Pak Amir di Rumah Sakit Grestelina untuk divisum. Sementara Pak Agussalim ada di Kepolisian Sektor Kota Kecamatan Manggala,” kata Dede.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRIE
Berita lain:
Di Kampung Deret, Jokowi-Prabowo Jadi Omongan
Ahok Curiga Ada Bus Transjakarta yang Hilang
Kondom Bakal Gratis di Filipina