TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, masih malu-malu membahas soal koalisi menghadapi pemilihan presiden. Padahal, dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, PKB melejit menjadi partai menengah dengan perolehan suara sekitar 9 persen.
"Hasil quick count itu baru indikator. Kami tetap akan menunggu realitas hasil real count," kata Muhaimin saat ditemui di studio Metro TV, Rabu malam, 9 April 2014.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini mengatakan soal koalisi baru bisa dibicarakan terbuka setelah pengumuman resmi perolehan suara oleh KPU. Meskipun begitu, dia menyebutkan dari beberapa partai yang kini meraih suara di atas 10 persen seperti PDIP, Golkar dan Gerindra, PKB lebih dekat dengan partai berlambang banteng. "Secara kultur kami dekat dengan PDIP, sama-sama partai wong cilik," ujarnya.
Selain basis massa, PKB kata Muhaimin, kiai-kiai di PKB juga punya kedekatan emosional dengan PDIP. Namun, menurut dia, hal itu belum berarti partainya akan berkoalisi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Mengenai kemungkinan mengajukan capres sendiri, Muhaimin mengatakan partainya akan menunggu dulu hasil akhir pemilu. Partai baru membicarakan calon presiden bila berhasil meraih target 15 persen suara. Sedangkan bila kurang dari 10 persen, urusan capres akan dibahas bersama partai lain yang bakal berkoalisi dengan PKB.
Sebelumnya PKB telah mempunyai beberapa nama yang bakal diusung sebagai capres. Di antaranya, Mahfud Md., Jusuf Kalla, Rhoma Irama dan Muhaimin Iskandar. Selain nama ini, kata Muhaimin, PKB masih membuka diri untuk mengajukan nama lain. "Tergantung nanti hasil keputusan koalisi partai yang dibahas setelah hasil akhir pileg diumumkan."
IRA GUSLINA SUFA
Berita Lain:
Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo