TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra menyindir PDI Perjuangan ihwal perjanjian koalisi. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan, dalam menjalin koalisi nanti, partainya tak akan menyepakati perjanjian tertulis hanya dengan satu materai seperti Perjanjian Batu Tulis yang diteken Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 2009. (Baca: Prabowo Curhat Soal Perjanjian Batu Tulis)
"Materainya harus lebih banyak. Kalau cuma satu materai, kurang," kata Fadli seraya tertawa di kantor Dewan Pimpinan Pusat Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis, 10 April 2014. "Kami belajar dari masa lalu bahwa ternyata satu materai tidak cukup." Dalam naskah Perjanjian Batu Tulis, memang hanya satu materai yang dibubuhkan di atas nama Megawati. (Baca: Ini Isi Lengkap Perjanjian Batu Tulis)
Menurut Fadli, jika kelak partainya menyepakati perjanjian koalisi secara tertulis, partai berlambang kepala garuda itu akan berkomitmen untuk melaksanakannya. "Tidak mungkin kami mangkir dari komitmen, apalagi itu komitmen tertulis," ujarnya.
Adapun dalam hasil hitung cepat perolehan suara pemilu legislatif yang dilansir sejumlah lembaga survei, Gerindra menempati posisi tiga besar perolehan suara pemilu legislatif yang digelar kemarin. (Baca: 12 Persen Suara Demokrat Beralih ke PDIP dan Gerindra)
Partai ini memperoleh suara pada kisaran 11-13 persen. Gerindra membutuhkan perolehan suara 25 persen jika ingin mengusung Prabowo sebagai calon presiden. (Baca: Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo)
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler
Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo